Menampilkan 70 Hasil

Alumni Fakultas Biologi UNAS, Menjadi Figur Teladan Untuk Keanekaragaman Hayati

Jakarta (UNAS) – Menjadi kebanggaan bagi Perguruan Tinggi melihat lulusannya mampu memiliki sederet prestasi serta menjadi sosok yang dapat menginspirasi bagi orang lain. Salah satunya, Alumni Fakultas Biologi Universitas Nasional (UNAS), Ahmad Baihaqi yang berkesempatan diwawancara oleh penerbit koran harian Kompas. Pria yang akrab dipanggil Abay ini masuk ke dalam rubrik Sosok yang terbit pada hari Senin (26/4/2021) dengan judul Kesetiaan untuk Keanekaragaman Hayati.
Ketertarikan Abay pada keanekaragaman hayati muncul saat ia mengemban masa studi S1 di Fakultas Biologi UNAS angkatan 2011. Melalui mata kuliah Biologi Konservasi, ia juga mendapatkan bimbingan dari para dosen. “Yang mengena, ibaratnya yang membimbing sehingga isu-isu terkait kelestarian keanekaragaman hayati menarik untuk lebih fokus ada bapak Dr. Tatang Mitra Setia, M.Si., bapak Drs. Imran SL Tobing, M.Si., dan ibu Dr. Sri Suci Atmoko,” ujar Abay.

Saat diwawancara oleh tim Humas UNAS, Abay menyampaikan bahwa keanekaragaman hayati memiliki peran penting terhadap keseimbangan ekosistem yang juga akan berpengaruh bagi manusia. “Kalau tidak terjadi keseimbangan, nantinya yang mendapat dampaknya adalah manusia. Contoh, adanya tikus di lahan pertanian dapat dikontrol oleh burung hantu sehingga tetap bisa panen. Itu justru untuk manusia sangat penting dan juga lingkungan, maka dari itu perlu hidup harmonis dengan keanekaragaman hayati,” jelasnya.
Setelah lulus S1 di tahun 2015, Abay melanjutkan S2 di Program Studi Magister Biologi UNAS pada tahun 2016–2019. Di tengah masa kuliahnya, tahun 2014, Abay sudah aktif mengikuti kegiatan di luar kampus untuk mendalami ketertarikannya terhadap keanekaragaman hayati. Melalui kegiatan Biodiversity Warriors (BW) angkatan pertama yang diadakan oleh Yayasan Kehati, Abay aktif dalam setiap kegiatan.

Pada tahun 2015 ia dipercaya untuk menjadi Koordinator Capture Nature BW Kehati untuk mendata, mendokumentasi, dan mengidentifikasi potensi flora dan fauna di Ruang Terbuka Hijau Jakarta. Dari situ, Abay beserta tim yang salah satunya juga berkolaborasi dengan Fakultas Biologi UNAS telah menghasilkan buku bertajuk Geledah Jakarta, Menguak Potensi Keanekaragaman Hayati Ibu Kota.
Melalui keaktifan dan kecintaannya terhadap keanekaragaman hayati, pada tahun 2017, Abay beralih dari volunteer menjadi mentor. Sebagai staf Education and Outreach Yayasan Kehati, ia aktif membimbing mahasiswa pada program konservasi alam serta menjadi pembicara webinar untuk mengangkat isu terkait.

Sebagai penggerak pelestarian keanekaragaman hayati, Abay berharap semakin banyak masyarakat terutama generasi muda yang mau mengenal dan melestarikan keanekaragaman hayati. “Sebenarnya keanekaragaman hayati ada di sekitar kita, tidak hanya di hutan, tapi di dalam piring bahkan baju yang kita pakai dari kapas itu adalah keanekaragaman hayati. Tapi belum banyak orang yang aware. Nah ini penting banget untuk generasi muda untuk ikut mengarus utamakan isu-isu pelestarian keanekaragaman hayati secara berkelanjutan,” tuturnya.
Selain itu, Abay juga memotivasi para mahasiswa untuk tidak hanya berfokus pada bidang akademik namun juga mengimbangi dengan kegiatan yang dapat mendalami hard skill dan soft skill, pengaplikasian ilmu, dan memperluas jaringan. “Untuk karir itu nilai akademik penting tetapi kegiatan di luar kelas itu juga sangat penting untuk jaringan teman-teman saat nanti berkarya setelah jenjang perkuliahan karena harus seimbang nilai akademik dan kegiatan di luar kelas,” tutup Abay saat mengakhiri wawancara. (*ARS/MPR)

Untuk Tercapainya Lulusan Terbaik, UNAS Lakukan Coaching Clinic Progam MBKM

Jakarta (UNAS) – Peran Perguruan Tinggi sangat penting untuk mencetak para lulusan terbaik. Tidak hanya dibuktikan dengan nilai namun juga kompetensi untuk turut berperan dalam pembangunan bangsa. Universitas Nasional terus menyiapkan diri untuk menerapkan program Kemendikbud, Merdeka Belajar,Kampus Merdeka (MBKM) yang akan diberlakukan mulai Semester Ganjil 2021/2022.

Tim Implementasi MBKM Universitas Nasional menyelenggarakan roadshow coaching clinic kurikulum MBKM dan pembuatan CPL-OBE (Capaian Pembelajaran Lulusan – Outcome Based Education). Kegiatan ini ditujukkan untuk masing-masing Fakultas pada hari Senin-Jumat (24-28/5/2021).
Coaching ini sebagai tindak lanjut dari kebutuhan para dosen karena masih diperlukan pemahaman dalam merancang dan mengimplementasikan kurikulum yang akan menjadi dasar untuk mengembangkan masing-masing program studi. Seperti yang disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Universitas Nasional, Dr. Suryono Efensi, S.E., MBA, MM.,. “ Mudah-mudahan dari pertemuan ini tidak ada bias terhadap pemahaman kurikulum MBKM. Program selanjutnya adalah membuat, mengevaluasi, atau menyempurnakan kurikulum MBKM beserta CPL-nya,” kata Suryono.

Saat implementasi kurikulum MBKM, setidaknya ada 8 skema pembelajaran yang dapat dipilih yaitu program magang, proyek di desa, pertukaran pelajar, penelitian, wirausaha, proyek independen, proyek kemanusiaan, dan mengajar di sekolah. “Lalu ke depannya kita akan memfasilitasi mahasiswa untuk bisa kuliah 20 SKS di program studi yang berbeda dalam satu perguruan tinggi dan 40 SKS di luar perguruan tinggi,” tambah Suryono saat memberikan sambutan pada pelaksanaan coaching yang bertempat di Ruang Seminar Selasar lantai 3, Universitas Nasional.
Narasumber pada pelaksanaan coaching hari Jumat (28/5), mengundang Dr. Heni Jusuf, S.Kom, M.Kom., yang juga sebagai dosen Fakultas Teknik & Sains Universitas Nasional. Ia menekankan bahwa kurikulum yang akan diterapkan harus disesuaikan juga dengan capaian profesi para lulusan. (*ARS/MPR)

P3M Pascasarjana UNAS Ajak UMKM Bangkit Di Masa Covid-19

Jakarta (UNAS) – Di tengah pandemi Covid-19, UMKM masih dipercaya mampu membantu ekonomi Indonesia bangkit. UMKM juga memberikan kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja. Maka dari itu dibutuhkan peran stakeholder untuk mendukung tumbuhnya wirausaha baru maupun mempertahankan yang sudah ada. Salah satunya dengan pelaksanaan pelatihan yang dibutuhkan dalam kewirausahaan.
P3M (Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Motivasi Kewirausahaan Saat Pandemi Covid-19, Bagi UMKM, Koperasi, dan Para Pendidik. Penyelenggaraan kegiatan dapat terlaksana atas kerja sama Universitas Nasional dengan Muamalat Institute.

Kegiatan ini dilaksanakan secara daring pada hari Selasa (8/6) dengan mengundang dua keynote speaker dan tiga narasumber serta dihadiri oleh setidaknya 100 peserta. Pada kesempatan pertama, Pendiri Bank Muamalat yang juga Wakil Ketua Baznas Dr. Zainulbahar Noor, S.E., M.Ec., menyampaikan bahwa motivasi kewirausahaan adalah sesuatu yang mutlak dan di dalamnya ada peran dari zakat.
“Seminar ini sangat penting karena dengan seminar ini bisa kita lihat apa yang bisa kita lakukan sesuai dengan judulnya. Covid-19 membuat menjadi beban dan harus diatas dengan pemanfaatan zakat,” imbuh Zainulbahar yang juga menyampaikan program Baznas terkait perbantuan modal usaha.
Selanjutnya, Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional Prof. Dr. Maswadi Rauf, M.A., memaparkan bahwa dalam berwirausaha dibutuhkan nalar yang mempunyai kemampuan untuk merubah diri sendiri. “Wirausaha adalah sarana untuk maju, selama dia punya nalar dia punya potensi untuk memajukan dirinya,” tuturnya.

Ia juga berharap kerjasama ini bisa dikembangkan lebih lanjut dalam berbagai macam kegiatan. Terkait dengan kepentingan Universitas Nasional sebagai lembaga pendidikan tinggi dan Muamalat Institute sebagai lembaga yang bergerak di bidang perbankan dan ingin mengembangkan sumber daya manusia di Universitas Nasional.
Mengundang praktisi wirausaha, Pemilik Azzura Honey Corp Drg. Deden Edi, M.M., membahas mengenai peluang usaha saat Covid-19 karena menurutnya ini menjadi hal yang penting bagaimana kita memanfaatkan masa Covid-19 ini menjadi sesuatu yang baik. “Bisnis dulu berbasis modal, sekarang berbasis kolaborasi. Jadi hampir semua usaha bagian dari kolaborasi,” ujarnya.

Deden menekankan bahwa dengan kolaborasi siapapun dapat berwirausaha. Dengan adanya kolaborasi, para pengusaha baik yang lama maupun pengusaha yang muda dapat menciptakan akses pasar sendiri dan bagaimana meningkatkan kemampuan dalam memasarkan produk tersebut.
Sejalan juga seperti yang disampaikan juga oleh Executive Director Muamalat Institute Anton Hardianto mengenai kolaborasi. Menurutnya kolaborasi menjadi kata kunci yang menarik dalam berwirausaha saat ini. “Kata kunci kolaborasi. Supplier dan buyer, yang namanya bisnis di dewasa ini harus berkolaborasi jadi ada di peron yang sama,” kata Anton.
Anton juga memaparkan data bahwa UKM memiliki kontribusi sebanyak 60% terhadap PDB (Produk Domestik Bruto). Sehingga menurut Anton dibutuhkan pula dukungan dari stakeholder untuk mendorong produktifitas UKM agar dapat maju. Hal ini juga mampu menimbulkan multiple effect pada peningkatan nasional.

Tentu dalam berwirausaha tidak hanya perihal angka dan data namun juga etika dalam berwirausaha. Seperti yang disampaikan oleh Wakil Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional Dr. Firdaus Syam, M.A., bahwa spirit kepercayaan dan kejujuran harus ditanamkan dari diri wirausahawan.
Selain itu, Firdaus juga mengingatkan bahwa dalam mengembangkan wirausaha dibutuhkan proses. “Karena memang wirausaha adalah suatu proses. Dari sikap seseorang dengan ketekunannya, dengan jiwa berkorbannya, dengan jiwa pahlawannya. Mampu menggerakan segenap potensi energi dia yang disalurkan ke dalam bentuk usaha baik dalam bentuk barang dan jasa yang memberikan keuntungan dan produktifitas,” jelas Firdaus.

Materi yang disampaikan ini saling bersinergi untuk dapat memotivasi tumbuhnya kepercayaan diri dalam berwirausaha. Kepala P3M Universitas Nasional, Dr. Robi Nurhadi, M.Si.,selaku moderator juga menyampaikan harapan atas terselenggaranya kegiatan ini, agar dapat memberikan satu kontribusi yang berbeda dengan pelatihan motivasi yang lain. “Bismillah, Universitas Nasional melalui Pascasarjana dan Muamalat Institure sebagai penyelenggara atas kegiatan ini ingin menduduki kontribusinya terhadap persoalan yang selama ini sedang kita hadapi terkait dengan Covid-19”, ujar Robi. (*ARS/MPR)

PPI UNAS RAIH AKREDITASI DARI UNITED NATIONS ENVIRONMENT PROGRAMME

Jakarta (UNAS) – Pusat Pengajian Islam Universitas Nasional (PPI UNAS) berhasil meraih akreditasi dari United Nations Environment Programme (UNEP) sebagai pengamat untuk badan pengelola Program Lingkungan Persatuan Bangsa-Bangsa atau Governing Body of the United Nations Environment Programme. Akreditas ini disampaikan melalui surat akreditasi yang diserahkan kepada Ketua PPI Unas, Dr. Fachruddin M. Mangunjaya yang ditandatangani oleh Sekretaris Badan Pengatur UNEP, Jo Elis pada Senin, 29 Maret 2021.

Melalui surat akreditasi dengan nomor 650/2020, Badan Pengatur Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) menyatakan telah melakukan penilaian dan pertimbangan terhadap dokumen dan informasi yang diberikan oleh PPI-UNAS. “Dengan hasil itu, UNEP memberikan akreditasi sebagai pengamat untuk badan pengelola Program Lingkungan PBB yang diubah namanya menjadi Majelis Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa dari PBB,” demikian dinyatakan dalam surat akreditasi.

Dengan akreditasi ini, nantinya PPI UNAS akan bertindak sebagai pengamat untuk semua pertemuan dan sesi publik Majelis Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan organ-organ di bawahnya. Dalam surat tersebut, dijelaskan juga bahwa sebagai organisasi terakreditasi, PPI UNAS diminta mengajukan laporan kegiatan ke Program Lingkungan PBB setiap empat tahun dan diserahkan ke Sekretariat Badan Pengatur.
Dikutip dari laman unep.org, akreditasi memberikan status konsultatif organisasi di Lingkungan PBB dalam aturan prosedur Majelis Lingkungan PBB. Selama sesi Majelis Lingkungan PBB, organisasi terakreditasi dapat berpartisipasi dalam diskusi pleno, komite seluruh dan konsultasi menteri sebagai pengamat, mengedarkan pernyataan tertulis kepada Pemerintah melalui Sekretariat Lingkungan PBB, dan membuat pernyataan lisan selama diskusi Majelis Lingkungan PBB.

PPI UNAS atau Center for Islamic Studies atau merupakan salah satu pusat studi yang ada di Universitas Nasional. Lembaga ini dicanangkan pendiriannya pada 30 Jumadil Awwal 1405 H atau bertepatan dengan 20 Februari 1985, dan diresmikan oleh Rektor Universitas Nasional Prof. Dr. Mr. Sutan Takdir Alisyahbana bersama Menteri Agama RI H. Munawir Sadjali, MA.
Pusat Pengajian Islam (PPI) berkonsentrasi pada kajian kontemporer tentang tantangan Islam terkini, terutama dalam kaitan dengan Perspektif Islam dalam lingkungan hidup, konservasi alam dan perubahan iklim. PPI Unas juga berusaha membangun jembatan penghubung antara para ahli dan tokoh dengan komunitas Muslim serta ilmuwan dan praktisi lingkungan demi kebaikan manusia dan planet ini.

Selain itu, PPI UNAS juga memiliki visi untuk mendorong integrasi pemikiran Islam dan kajian ilmiah serta berkontribusi pada inisiatif lokal, nasional, regional dan internasional tentang Islam dan lingkungan. Pusat studi ini juga terbuka untuk kegiatan yang bersifat akademis dan kajian-kajian tentang pemikiran Islam baik klasik maupun kajian pemikiran Islam modern yang bersifat sebagai landasan praksis dan sumbangan lembaga pemikiran (think thank). (*DMS / MPR UNAS)

Perkuat Kerjasama Akademis, SPS UNAS Bertandang Ke Ukraina

Jakarta (UNAS) – Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional (SPs. UNAS) melakukan lawatan akademis ketiga universitas di Ukraina pada Senin-Sabtu (15-20/3). Lawatan tersebut guna membahas realisasi kerjasama antar Universitas. Adapun tiga universitas yang kunjungi yaitu Polissya National University (PNU), Kyiv National University of Taras Shevchenko, dan Kyiv International University (KIU).

Dalam lawatan akademis rombongan delegasi Sekolah Pascasarjana Unas ini terdiri dari Prof. Dr. Maswadi Rauf, M.A., Dr. Firdaus Syam, M.A. Dr. TB Massa Djafar M.Si., Dr. Rusman Ghazali, M.A.P., Dr. Alfan Alfian, M.Si., Dr. Erna Chotim, M.Si., Dr. Sukardi, M.Hum. dan Dr. Robi Nurhadi, M.Si. (Selaku Koordinator Tim Delegasi).

Pada lawatan akademis pertama, Delegasi Sekolah Pascasarjana Unas mengunjungi Polissya National University di kota Zhytomir, pada 15 Maret 2021. Dengan didampingi oleh Dubes RI Kyiv, Prof. Dr. Yuddy Chrisnandi. Delegasi Unas diterima dengan hangat oleh Rektor Polissya National University, Prof. Dr. Oleg Skydan yang didampingi Wakil Rektor, Prof. Dr. Lyudmyla Romanchuk, Kepala Kerjasama Internasional Mr. Pavlo Poplavskiy. Pada kesempatan tersebut, kedua belah pihak membahas tentang realisasi kerja sama antar universitas yang telah ditandatangani bulan Oktober 2020 lalu.

Pada lawatannya hari kedua, rombongan delegasi mengunjungi Kyiv National University of Taras Shevchenko. Pada lawatan ini, delegasi diterima oleh Kepala Bagian Kerjasama Internasional, Mr. Andriy Kravchenko. Dalam pertemuan ini, delegasi UNAS juga membicarakan rencana realisasi kerjasama akademis dengan universitas ini.

Selanjutnya, pada 17 Maret 2021 lawatan ketiga dilaksanakan dengan mengunjungi Kyiv International University (KIU). Delegasi UNAS disambut oleh Rektor KIU, Prof. Dr. Khachatur Khachaturyan. Dalam kunjungannya ke KIU, delegasi melakukan dialog akademis dengan para pimpinan universitas. Selain itu, delegasi juga berkesempatan menyampaikan paparan ilmiah tentang perkembangan demokrasi di Indonesia dan kaitannya dengan pembangunan di hadapan mahasiswa dan civitas akademika.

“Selama lima hari, Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional melakukan kegiatan lawatan akademis ke tiga universitas di Ukraina. Selain itu, delegasi juga melakukan kunjungan ke dua komunitas muslim di negara tersebut dan hadir sebagai pembicara pada seminar tentang demokrasi. Selain Ukraina, lawatan akademis Sekolah Pascasarjana Unas juga melakukan kunjungan ke Ankara University di Turki,” ujar Direktur Pascasarjana UNAS, Prof. Dr. Maswadi Rauf, M.A. dalam keterangannya.

Kunjungan ke dua komunitas Muslim Ukraina dilakukan pada 18 Maret 2021, yaitu Clerical Board of Ukraine’s Muslims’ (DUMU) Ar Rahmah Religious Administration of Muslims of Ukraine UMMA. “Pada kedua kunjungan ini, Delegasi SPs.Unas berdialog mengenai perkembangan Islam di Ukraina dan potensi kerja sama pendidikan yang dapat dijalin dengan Universitas Islam yang akan berdiri di Ukraina,” ungkapnya.

“Kunjungan delegasi Sekolah Pascasarjana Unas ini selain untuk mempererat kerjasama antar perguruan tinggi Indonesia – Ukraina, juga sebagai bagian dari peningkatan citra positif Indonesia sebagai negara demokrasi ketiga terbesar di dunia,” ucap Maswadi.

Rangkaian lawatan akademis yang dilaksanakan oleh Delegasi Sekolah Pascasarjana Unas ke Ukraina ini, juga diisi dengan kegiatan seminar internasional dengan tema “Experience of Democratization in Indonesia”. Kegiatan ini merupakan implementasi kerjasama antara Sekolah Pascasarjana Unas dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kyiv dan universitas mitranya.

Bertempat di KBRI Kyiv, Seminar ini diselenggarakan pada 19 Maret 2021. Acara dibuka oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Kyiv, Prof. Dr. Yuddy Chrisnandi dan Direktur Sekolah Pascasarjana UNAS, Prof. Dr. Maswadi Rauf, M.A.

Turut hadir sebagai narasumber Dr. Alfan Alfian dan Dr. TB Massa Djafar dari Sekolah Pascasarjana UNAS. Selain itu, hadir pula Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (BKSAP DPR RI) Dr. Fadli Zon dan Direktur Pusat Bahasa dan Sastra Indonesia Kyiv National University of Taras Shevchenko, Dr. Prabowo Himawan dan Calon Dubes Ukraina untuk Indonesia, Mr. Vasyl Hamyanin

Dalam pemaparannya, Calon Dubes Ukraina untuk Indonesia, Mr. Vasyl Hamyanin menyampaikan bahwa pertukaran pengalaman dan best practices antara Indonesia dan Ukraina sangat penting dalam praktek berdemokrasi.

Sementara itu, Dr. Alfan Alfian turut menyampaikan proses demokratisasi Indonesia dari masa kemerdekaan sampai dengan masa reformasi 1998 dan situasi Indonesia demokrasi di Indonesia kini dan prospek di masa depan. Pembicara lain, Dr. TB Massa Djafar menyampaikan mengenai proses demokrasi di Indonesia yang dikaitkan dengan kearifan lokal, khususnya konsep musyawarah yang menekankan pada asas manfaat bagi kepentingan bersama.

Dr. Prabowo Himawan dalam paparannya menyampaikan proses perjalanan demokrasi Ukraina mulai dari adanya tradisi demokrasi yang dinamakan veche di zaman Kiev Rus hingga pasca Revolusi Kelayakan (Revolusi Maydan) dan membandingkannya dengan proses demokratisasi di Indonesia menurut standar penilaian Freedom House dan The Economist Intelligence Unit.

Pembicara tamu, Dr. Fadli Zon menyampaikan mengenai demokrasi di Indonesia dalam kaitannya dengan peran Indonesia di dunia internasional, terutama peran BKSAP DPR RI dalam membawa isu-isu demokrasi di kancah parlementer global.

“Penyelenggaraan seminar ini merupakan bagian dari upaya KBRI Kyiv untuk lebih memperkenalkan Indonesia, khususnya nilai-nilai yang dianut masyarakat Indonesia kepada publik Ukraina. Ini merupakan bagian dari peningkatan citra positif Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, dimana Islam dan demokrasi dapat berjalan berdampingan,” kata Maswadi. (DMS/MPR UNAS)

IMW Berikan Workshop Untuk Dosen Pengampu Mata Kuliah Kewirausahaan

Jakarta (UNAS) – Menindak lanjuti program merdeka belajar-kampus merdeka, UPT Inkubator Kewirausahaan Mandiri (IMW) menggelar kegiatan workshop yang bertujuan untuk mengembangkan kurikulum kewirausahaan pada masing-masing program studi. Kegiatan yang mengangkat tema “Workshop Pembelajaran Merdeka Belajar Mata Kuliah Kewirausahaan” dibuka oleh kepala Biro Administrasi Akademik Dra. Sri Handayani, M.Si dan dipimpin langsung Kepala Inkubator Kewirausahaan Mandiri Universitas Nasional Drs. Suadi Sapta Putra, M.Si., M.Si.M.pada Senin (14/3) di Aula Blok 1, Lt 3 Universitas Nasional.

Sebagai upaya untuk mewujudkan implementasi kampus merdeka belajar, Kepala Inkubator Kewirausahaan Mandiri Drs. Suadi Sapta Putra, M.Si., M.Si.M menyampaikan bahwa “sebagai patokan mata kuliah kewirausahaan akan masuk dan menyesuaikan kepada prodi masing- masing”. “ Saya ingin sedikit menyampaikan tentang Rencana Pembelajaran Semester (RPS) bahasa sebagai patokan mata kuliah kewirausahaan yang akan masuk dan menyesuaikan kepada prodi masing- masing dan membuat power point (PPT) materi pembelajaran yang bersangkutan tentang kewirausahaan seperti contohnya prodi teknik,entrepreneur mengenai Teknik itu seperti apa ide- ide kreatif yang mengarah ke prodi masing-masing”, jelasnya.

“Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dari awal pertemuan kita akan buat teori dan nanti untuk tugas akhir kita akan buat presentasi usaha, mahasiswa juga harus bisa membuat proposal bisnis atau usaha mereka pada level Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan tender” tambah Suadi.
Pada workshop yang dihadiri oleh dosen pengampu mata kuliah kewirausahaan, ia berharap pada akhir semester seluruh mahasiswa yang mengambil mata kuliah kewirausahaan bisa mengikuti expo online atau bazar. “Selain itu kita sebagai dosen juga akan mengambil proposal tender sesuai dengan bidang masing dan yang paling penting, nanti di akhir semester kita akan mengadakan expo online seperti terakhir kemarin karena masih pandemi atau bazar yang selalu kita adakan setiap semester jadi anak-anak kita bisa menikmati dan menawarkan proposal usaha atau sahamnya”, paparnya.

Sementara itu, Universitas Nasional sendiri telah melangsungkan kegiatan bazar kewirausahaan setiap semesternya di sepanjang selasar kampus UNAS demi menanamkan Pendidikan kewirausahaan dalam mengembangkan bakat diri juga menumbuhkan budaya berwirausaha di lingkungan kampus. (*TIN/MPR)

Sambut Mahasiswa Baru, UNAS Kembali Gelar PLBA Semester Genap 2020/2021 Secara Virtual

Jakarta (UNAS) – Memasuki tahun ajaran semester genap 2020/2021, Universitas Nasional (Unas) kembali menyambut mahasiswa baru melalui Pengenalan Lingkungan Dan Budaya Akademik (PLBA) secara virtual. Kegiatan PLBA ini merupakan kedua kalinya yang dilaksanakan secara virtual setelah sebelumnya dilakukan pada periode semester ganjil tahun akademik 2020/2021.

 

“Kegiatan pengenalan lingkungan dan budaya akademik semester genap tahun akademik 2020/2021, merupakan kegiatan yang kedua kali dilakukan secara virtual dengan menggunakan aplikasi video conference zoom yang diikuti oleh 318 mahasiswa baru,” kata Ketua Panitia PLBA Unas, Prof. Dr. Iskandar Fitri, S.T., M.T. dalam sambutannya secara virtual pada pembukaan kegiatan PLBA, Sabtu (20/3).

 

Dalam kegiatan ini, terdapat lima materi yang disampaikan oleh para instruktur yang juga dosen UNAS yaitu Akademik, Hak dan Kewajiban serta Kemahasiswaan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Bela Negara dan Radikalisme, dan Narkoba.
“Dari semua materi yang disampaikan, dimaksudkan agar para mahasiswa baru memiliki pemahaman untuk dapat segera menyiapkan motivasi, mental dan pikiran yang dituangkan dalam rencana dan strategi perkuliahan dalam rangka menjalani seluruh proses perkuliahan secara optimal, sehingga dapat lulus menjadi sarjana secara tepat waktu dengan kompetensi yang sangat baik,”jelas Prof. Iskandar yang juga sebagai Wakil Rektor bidang Akademik Unas itu.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Unas Dr. El Amry Bermawi Putera, M.A. menyatakan bahwa pelaksanaan PLBA secara virtual bukan menjadi tantangan besar bagi Unas. Hal itu, karena sejak tahun 2015 UNAS telah lebih dahulu menggunakan metode perkuliahan berbasis teknologi. Selain itu, sistem tata kelola di Universitas Nasional 90 % sudah berbasis teknologi.

 

“Sebelum masa pandemi covid-19, UNAS telah melakukan perkuliahan secara Blended Learning yaitu penggabungan antara perkuliahan tatap muka (onsite) dan perkuliahan daring (online). Sehingga pada saat pandemi Covid-19 dimana pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mewajibkan pembelajaran di Perguruan Tinggi dilakukan secara daring (online), maka dosen dan mahasiswa sudah siap dan terbiasa mengikuti perkuliahan secara daring tersebut,” ucap El Amry.

 

El Amry pun menambahkan dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0 dan 5.0, mahasiswa dituntut untuk berpikir kreatif dan berinovasi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Ia berharap, mahasiswa mampu menjadi pribadi yang mandiri yang dapat menciptakan banyak peluang untuk berkarya serta menjadi pribadi yang berguna. “Serta nantinya, saat berada di luar kampus mahasiswa diharapkan mampu meningkatkan kompetensi dan dapat memberikan solusi permasalahan yang nyata di tengah masyarakat.
Kegiatan yang berlangsung pada pukul 08.00 hingga 12.00 WIB ini dibagi menjadi tiga room aplikasi zoom. Kegiatan PLBA dilakukan secara virtual untuk mengikuti himbauan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk melaksanakan kegiatan masa orientasi studi secara virtual di tengah pandemi covid-19.

 

Kegiatan PLBA ini diakhiri dengan pengumuman pemenang doorprize secara virtual oleh Kepala Biro Administrasi Umum Unas, Dr. (Cand) Ian Zulfikar, M.Si. Doorprize tersebut berupa voucher elektronik yang diberikan kepada peserta PLBA. Pemenang Doorprize adalah mereka yang memberikan resume materi terbaik yang dilakukan pada saat kegiatan berlangsung.(*DMS/MPR)