Menampilkan 65 Hasil

UNAS Siapkan Tempat Untuk CBT Center bersama LPUK-NAKES

Jakarta (UNAS) – Dalam rangka meningkatkan kualitas mahasiswanya, Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Nasional mempersiapkan tempat untuk CBT Center bersama Lembaga Pengembangan Ujian Kompetensi Tenaga Kesehatan (LPUK- NAKES). Kedatangan tim LPUK-Nakes ini dalam rangka visitasi dan validasi CBT Center FIKES UNAS bersama Fakultas Teknologi Komunikasi dan Informasi (FTKI) UNAS pada Selasa- Rabu (30-32/3).

Pada sambutannya, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Dr. Retno Widowati, M.Si menjelaskan bahwa  FIKES mempersiapkan fasilitas untuk CBT Center yang semua dibawahi oleh FTKI. “Kegiatan ini merupakan visitasi dan validasi tempat, FIKES telah mempersiapkan fasilitas untuk CBT Center yang semuanya dibawahi langsung oleh FTKI, karena laboratorium jaringan utama ada di FTKI,” jelasnya.

Ia berharap UNAS layak menjadi tempat CBT Center Nakes dan bisa mendorong kualitas mahasiswa. “ini adalah sebuah kesempatan, harapan kami semoga UNAS layak bisa menjadi tempat CBT Center Nakes mudah-mudahan ini bisa mendorong kualitas mahasiswa kami. Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi standar dari visitasi Nakes,” tambah Retno.

Lembaga Pengembangan Uji Kompetensi Tenaga Kesehatan (LPUK-Nakes) sebagai lembaga mandiri bertugas dalam pengembangan sistem uji kompetensi tenaga kesehatan yang berstandar nasional telah dimulai sejak tahun 2009 yang diinisiasi oleh proyek Health Professional Education Quality (HPEQ) dibawah koordinasi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Visitasi dan Validasi CBT Center Universitas Nasional dari Lembaga Pengembangan Ujian Kompetensi Tenaga Kesehatandiwakili oleh dr. Yulherina ,Ns. I Made Kariasa, S.Kp. MKep, Rony Rhomdoni, ST.

Dalam paparannya, Ns. I Made Kariasa, S.Kp. MKep CBT Center sebagai pusat uji kompetensi tenaga Kesehatan akan diadakan di seluruh Indonesia sebagai identitas mahasiswa Kesehatan. “Pertama saya ingin lihat CBT Center sebagai pusat uji kompetensi tenaga Kesehatan di seluruh Indonesia, saya harapkan uji kompetensi ini adalah sebuah identitas mahasiswa,” terangnya.

Rencananya, tim LPUK-Nakes akan memverivikasi kesiapan fasilitas yang akan digunakan dalam pelaksanaan Ujian Kompetensi metode CBT seperti Server beserta ruangan yang akan digunakan dalam proses ujian.

“Sistem uji adalah adil untuk semua orang atau mahasiswa, tidak boleh bocor sistemnya, kami juga sarankan setiap instansi pendidikan nantinya harus ada CBT Center kalau belum ada CBT Center maka harus membangun CBT Center. Nantinya mahasiswa Kesehatan sebelum lulus harus sudah mengikuti uji kompetensi CBT Center baru bisa mendaftar Yudisium dan di wisuda,” tutupnya.

CBT center (Computer Based Test Center), adalah laboratorium yang digunakan untuk test, untuk praktikum yang menggunakan aplikasi, dan juga dapat digunakan untuk kegiatan simulasi atau tes mata kuliah. Tes Berbasis Komputer (Computer Based Test, CBT) merupakan tes yang diselenggarakan dengan menggunakan komputer.(*TIN/MPR)

PPI UNAS RAIH AKREDITASI DARI UNITED NATIONS ENVIRONMENT PROGRAMME

Jakarta (UNAS) – Pusat Pengajian Islam Universitas Nasional (PPI UNAS) berhasil meraih akreditasi dari United Nations Environment Programme (UNEP) sebagai pengamat untuk badan pengelola Program Lingkungan Persatuan Bangsa-Bangsa atau Governing Body of the United Nations Environment Programme. Akreditas ini disampaikan melalui surat akreditasi yang diserahkan kepada Ketua PPI Unas, Dr. Fachruddin M. Mangunjaya yang ditandatangani oleh Sekretaris Badan Pengatur UNEP, Jo Elis pada Senin, 29 Maret 2021.

Melalui surat akreditasi dengan nomor 650/2020, Badan Pengatur Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) menyatakan telah melakukan penilaian dan pertimbangan terhadap dokumen dan informasi yang diberikan oleh PPI-UNAS. “Dengan hasil itu, UNEP memberikan akreditasi sebagai pengamat untuk badan pengelola Program Lingkungan PBB yang diubah namanya menjadi Majelis Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa dari PBB,” demikian dinyatakan dalam surat akreditasi.

Dengan akreditasi ini, nantinya PPI UNAS akan bertindak sebagai pengamat untuk semua pertemuan dan sesi publik Majelis Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan organ-organ di bawahnya. Dalam surat tersebut, dijelaskan juga bahwa sebagai organisasi terakreditasi, PPI UNAS diminta mengajukan laporan kegiatan ke Program Lingkungan PBB setiap empat tahun dan diserahkan ke Sekretariat Badan Pengatur.
Dikutip dari laman unep.org, akreditasi memberikan status konsultatif organisasi di Lingkungan PBB dalam aturan prosedur Majelis Lingkungan PBB. Selama sesi Majelis Lingkungan PBB, organisasi terakreditasi dapat berpartisipasi dalam diskusi pleno, komite seluruh dan konsultasi menteri sebagai pengamat, mengedarkan pernyataan tertulis kepada Pemerintah melalui Sekretariat Lingkungan PBB, dan membuat pernyataan lisan selama diskusi Majelis Lingkungan PBB.

PPI UNAS atau Center for Islamic Studies atau merupakan salah satu pusat studi yang ada di Universitas Nasional. Lembaga ini dicanangkan pendiriannya pada 30 Jumadil Awwal 1405 H atau bertepatan dengan 20 Februari 1985, dan diresmikan oleh Rektor Universitas Nasional Prof. Dr. Mr. Sutan Takdir Alisyahbana bersama Menteri Agama RI H. Munawir Sadjali, MA.
Pusat Pengajian Islam (PPI) berkonsentrasi pada kajian kontemporer tentang tantangan Islam terkini, terutama dalam kaitan dengan Perspektif Islam dalam lingkungan hidup, konservasi alam dan perubahan iklim. PPI Unas juga berusaha membangun jembatan penghubung antara para ahli dan tokoh dengan komunitas Muslim serta ilmuwan dan praktisi lingkungan demi kebaikan manusia dan planet ini.

Selain itu, PPI UNAS juga memiliki visi untuk mendorong integrasi pemikiran Islam dan kajian ilmiah serta berkontribusi pada inisiatif lokal, nasional, regional dan internasional tentang Islam dan lingkungan. Pusat studi ini juga terbuka untuk kegiatan yang bersifat akademis dan kajian-kajian tentang pemikiran Islam baik klasik maupun kajian pemikiran Islam modern yang bersifat sebagai landasan praksis dan sumbangan lembaga pemikiran (think thank). (*DMS / MPR UNAS)

Perkuat Kerjasama Akademis, SPS UNAS Bertandang Ke Ukraina

Jakarta (UNAS) – Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional (SPs. UNAS) melakukan lawatan akademis ketiga universitas di Ukraina pada Senin-Sabtu (15-20/3). Lawatan tersebut guna membahas realisasi kerjasama antar Universitas. Adapun tiga universitas yang kunjungi yaitu Polissya National University (PNU), Kyiv National University of Taras Shevchenko, dan Kyiv International University (KIU).

Dalam lawatan akademis rombongan delegasi Sekolah Pascasarjana Unas ini terdiri dari Prof. Dr. Maswadi Rauf, M.A., Dr. Firdaus Syam, M.A. Dr. TB Massa Djafar M.Si., Dr. Rusman Ghazali, M.A.P., Dr. Alfan Alfian, M.Si., Dr. Erna Chotim, M.Si., Dr. Sukardi, M.Hum. dan Dr. Robi Nurhadi, M.Si. (Selaku Koordinator Tim Delegasi).

Pada lawatan akademis pertama, Delegasi Sekolah Pascasarjana Unas mengunjungi Polissya National University di kota Zhytomir, pada 15 Maret 2021. Dengan didampingi oleh Dubes RI Kyiv, Prof. Dr. Yuddy Chrisnandi. Delegasi Unas diterima dengan hangat oleh Rektor Polissya National University, Prof. Dr. Oleg Skydan yang didampingi Wakil Rektor, Prof. Dr. Lyudmyla Romanchuk, Kepala Kerjasama Internasional Mr. Pavlo Poplavskiy. Pada kesempatan tersebut, kedua belah pihak membahas tentang realisasi kerja sama antar universitas yang telah ditandatangani bulan Oktober 2020 lalu.

Pada lawatannya hari kedua, rombongan delegasi mengunjungi Kyiv National University of Taras Shevchenko. Pada lawatan ini, delegasi diterima oleh Kepala Bagian Kerjasama Internasional, Mr. Andriy Kravchenko. Dalam pertemuan ini, delegasi UNAS juga membicarakan rencana realisasi kerjasama akademis dengan universitas ini.

Selanjutnya, pada 17 Maret 2021 lawatan ketiga dilaksanakan dengan mengunjungi Kyiv International University (KIU). Delegasi UNAS disambut oleh Rektor KIU, Prof. Dr. Khachatur Khachaturyan. Dalam kunjungannya ke KIU, delegasi melakukan dialog akademis dengan para pimpinan universitas. Selain itu, delegasi juga berkesempatan menyampaikan paparan ilmiah tentang perkembangan demokrasi di Indonesia dan kaitannya dengan pembangunan di hadapan mahasiswa dan civitas akademika.

“Selama lima hari, Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional melakukan kegiatan lawatan akademis ke tiga universitas di Ukraina. Selain itu, delegasi juga melakukan kunjungan ke dua komunitas muslim di negara tersebut dan hadir sebagai pembicara pada seminar tentang demokrasi. Selain Ukraina, lawatan akademis Sekolah Pascasarjana Unas juga melakukan kunjungan ke Ankara University di Turki,” ujar Direktur Pascasarjana UNAS, Prof. Dr. Maswadi Rauf, M.A. dalam keterangannya.

Kunjungan ke dua komunitas Muslim Ukraina dilakukan pada 18 Maret 2021, yaitu Clerical Board of Ukraine’s Muslims’ (DUMU) Ar Rahmah Religious Administration of Muslims of Ukraine UMMA. “Pada kedua kunjungan ini, Delegasi SPs.Unas berdialog mengenai perkembangan Islam di Ukraina dan potensi kerja sama pendidikan yang dapat dijalin dengan Universitas Islam yang akan berdiri di Ukraina,” ungkapnya.

“Kunjungan delegasi Sekolah Pascasarjana Unas ini selain untuk mempererat kerjasama antar perguruan tinggi Indonesia – Ukraina, juga sebagai bagian dari peningkatan citra positif Indonesia sebagai negara demokrasi ketiga terbesar di dunia,” ucap Maswadi.

Rangkaian lawatan akademis yang dilaksanakan oleh Delegasi Sekolah Pascasarjana Unas ke Ukraina ini, juga diisi dengan kegiatan seminar internasional dengan tema “Experience of Democratization in Indonesia”. Kegiatan ini merupakan implementasi kerjasama antara Sekolah Pascasarjana Unas dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kyiv dan universitas mitranya.

Bertempat di KBRI Kyiv, Seminar ini diselenggarakan pada 19 Maret 2021. Acara dibuka oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Kyiv, Prof. Dr. Yuddy Chrisnandi dan Direktur Sekolah Pascasarjana UNAS, Prof. Dr. Maswadi Rauf, M.A.

Turut hadir sebagai narasumber Dr. Alfan Alfian dan Dr. TB Massa Djafar dari Sekolah Pascasarjana UNAS. Selain itu, hadir pula Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (BKSAP DPR RI) Dr. Fadli Zon dan Direktur Pusat Bahasa dan Sastra Indonesia Kyiv National University of Taras Shevchenko, Dr. Prabowo Himawan dan Calon Dubes Ukraina untuk Indonesia, Mr. Vasyl Hamyanin

Dalam pemaparannya, Calon Dubes Ukraina untuk Indonesia, Mr. Vasyl Hamyanin menyampaikan bahwa pertukaran pengalaman dan best practices antara Indonesia dan Ukraina sangat penting dalam praktek berdemokrasi.

Sementara itu, Dr. Alfan Alfian turut menyampaikan proses demokratisasi Indonesia dari masa kemerdekaan sampai dengan masa reformasi 1998 dan situasi Indonesia demokrasi di Indonesia kini dan prospek di masa depan. Pembicara lain, Dr. TB Massa Djafar menyampaikan mengenai proses demokrasi di Indonesia yang dikaitkan dengan kearifan lokal, khususnya konsep musyawarah yang menekankan pada asas manfaat bagi kepentingan bersama.

Dr. Prabowo Himawan dalam paparannya menyampaikan proses perjalanan demokrasi Ukraina mulai dari adanya tradisi demokrasi yang dinamakan veche di zaman Kiev Rus hingga pasca Revolusi Kelayakan (Revolusi Maydan) dan membandingkannya dengan proses demokratisasi di Indonesia menurut standar penilaian Freedom House dan The Economist Intelligence Unit.

Pembicara tamu, Dr. Fadli Zon menyampaikan mengenai demokrasi di Indonesia dalam kaitannya dengan peran Indonesia di dunia internasional, terutama peran BKSAP DPR RI dalam membawa isu-isu demokrasi di kancah parlementer global.

“Penyelenggaraan seminar ini merupakan bagian dari upaya KBRI Kyiv untuk lebih memperkenalkan Indonesia, khususnya nilai-nilai yang dianut masyarakat Indonesia kepada publik Ukraina. Ini merupakan bagian dari peningkatan citra positif Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, dimana Islam dan demokrasi dapat berjalan berdampingan,” kata Maswadi. (DMS/MPR UNAS)

IMW Berikan Workshop Untuk Dosen Pengampu Mata Kuliah Kewirausahaan

Jakarta (UNAS) – Menindak lanjuti program merdeka belajar-kampus merdeka, UPT Inkubator Kewirausahaan Mandiri (IMW) menggelar kegiatan workshop yang bertujuan untuk mengembangkan kurikulum kewirausahaan pada masing-masing program studi. Kegiatan yang mengangkat tema “Workshop Pembelajaran Merdeka Belajar Mata Kuliah Kewirausahaan” dibuka oleh kepala Biro Administrasi Akademik Dra. Sri Handayani, M.Si dan dipimpin langsung Kepala Inkubator Kewirausahaan Mandiri Universitas Nasional Drs. Suadi Sapta Putra, M.Si., M.Si.M.pada Senin (14/3) di Aula Blok 1, Lt 3 Universitas Nasional.

Sebagai upaya untuk mewujudkan implementasi kampus merdeka belajar, Kepala Inkubator Kewirausahaan Mandiri Drs. Suadi Sapta Putra, M.Si., M.Si.M menyampaikan bahwa “sebagai patokan mata kuliah kewirausahaan akan masuk dan menyesuaikan kepada prodi masing- masing”. “ Saya ingin sedikit menyampaikan tentang Rencana Pembelajaran Semester (RPS) bahasa sebagai patokan mata kuliah kewirausahaan yang akan masuk dan menyesuaikan kepada prodi masing- masing dan membuat power point (PPT) materi pembelajaran yang bersangkutan tentang kewirausahaan seperti contohnya prodi teknik,entrepreneur mengenai Teknik itu seperti apa ide- ide kreatif yang mengarah ke prodi masing-masing”, jelasnya.

“Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dari awal pertemuan kita akan buat teori dan nanti untuk tugas akhir kita akan buat presentasi usaha, mahasiswa juga harus bisa membuat proposal bisnis atau usaha mereka pada level Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan tender” tambah Suadi.
Pada workshop yang dihadiri oleh dosen pengampu mata kuliah kewirausahaan, ia berharap pada akhir semester seluruh mahasiswa yang mengambil mata kuliah kewirausahaan bisa mengikuti expo online atau bazar. “Selain itu kita sebagai dosen juga akan mengambil proposal tender sesuai dengan bidang masing dan yang paling penting, nanti di akhir semester kita akan mengadakan expo online seperti terakhir kemarin karena masih pandemi atau bazar yang selalu kita adakan setiap semester jadi anak-anak kita bisa menikmati dan menawarkan proposal usaha atau sahamnya”, paparnya.

Sementara itu, Universitas Nasional sendiri telah melangsungkan kegiatan bazar kewirausahaan setiap semesternya di sepanjang selasar kampus UNAS demi menanamkan Pendidikan kewirausahaan dalam mengembangkan bakat diri juga menumbuhkan budaya berwirausaha di lingkungan kampus. (*TIN/MPR)

Sambut Mahasiswa Baru, UNAS Kembali Gelar PLBA Semester Genap 2020/2021 Secara Virtual

Jakarta (UNAS) – Memasuki tahun ajaran semester genap 2020/2021, Universitas Nasional (Unas) kembali menyambut mahasiswa baru melalui Pengenalan Lingkungan Dan Budaya Akademik (PLBA) secara virtual. Kegiatan PLBA ini merupakan kedua kalinya yang dilaksanakan secara virtual setelah sebelumnya dilakukan pada periode semester ganjil tahun akademik 2020/2021.

 

“Kegiatan pengenalan lingkungan dan budaya akademik semester genap tahun akademik 2020/2021, merupakan kegiatan yang kedua kali dilakukan secara virtual dengan menggunakan aplikasi video conference zoom yang diikuti oleh 318 mahasiswa baru,” kata Ketua Panitia PLBA Unas, Prof. Dr. Iskandar Fitri, S.T., M.T. dalam sambutannya secara virtual pada pembukaan kegiatan PLBA, Sabtu (20/3).

 

Dalam kegiatan ini, terdapat lima materi yang disampaikan oleh para instruktur yang juga dosen UNAS yaitu Akademik, Hak dan Kewajiban serta Kemahasiswaan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Bela Negara dan Radikalisme, dan Narkoba.
“Dari semua materi yang disampaikan, dimaksudkan agar para mahasiswa baru memiliki pemahaman untuk dapat segera menyiapkan motivasi, mental dan pikiran yang dituangkan dalam rencana dan strategi perkuliahan dalam rangka menjalani seluruh proses perkuliahan secara optimal, sehingga dapat lulus menjadi sarjana secara tepat waktu dengan kompetensi yang sangat baik,”jelas Prof. Iskandar yang juga sebagai Wakil Rektor bidang Akademik Unas itu.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Unas Dr. El Amry Bermawi Putera, M.A. menyatakan bahwa pelaksanaan PLBA secara virtual bukan menjadi tantangan besar bagi Unas. Hal itu, karena sejak tahun 2015 UNAS telah lebih dahulu menggunakan metode perkuliahan berbasis teknologi. Selain itu, sistem tata kelola di Universitas Nasional 90 % sudah berbasis teknologi.

 

“Sebelum masa pandemi covid-19, UNAS telah melakukan perkuliahan secara Blended Learning yaitu penggabungan antara perkuliahan tatap muka (onsite) dan perkuliahan daring (online). Sehingga pada saat pandemi Covid-19 dimana pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mewajibkan pembelajaran di Perguruan Tinggi dilakukan secara daring (online), maka dosen dan mahasiswa sudah siap dan terbiasa mengikuti perkuliahan secara daring tersebut,” ucap El Amry.

 

El Amry pun menambahkan dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0 dan 5.0, mahasiswa dituntut untuk berpikir kreatif dan berinovasi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Ia berharap, mahasiswa mampu menjadi pribadi yang mandiri yang dapat menciptakan banyak peluang untuk berkarya serta menjadi pribadi yang berguna. “Serta nantinya, saat berada di luar kampus mahasiswa diharapkan mampu meningkatkan kompetensi dan dapat memberikan solusi permasalahan yang nyata di tengah masyarakat.
Kegiatan yang berlangsung pada pukul 08.00 hingga 12.00 WIB ini dibagi menjadi tiga room aplikasi zoom. Kegiatan PLBA dilakukan secara virtual untuk mengikuti himbauan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk melaksanakan kegiatan masa orientasi studi secara virtual di tengah pandemi covid-19.

 

Kegiatan PLBA ini diakhiri dengan pengumuman pemenang doorprize secara virtual oleh Kepala Biro Administrasi Umum Unas, Dr. (Cand) Ian Zulfikar, M.Si. Doorprize tersebut berupa voucher elektronik yang diberikan kepada peserta PLBA. Pemenang Doorprize adalah mereka yang memberikan resume materi terbaik yang dilakukan pada saat kegiatan berlangsung.(*DMS/MPR)

Jelang PLBA, UNAS Adakan Training Public Speaking

Jakarta (UNAS) – Saat ini, hampir seluruh kegiatan atau program universitas dilakukan secara online. Salah satunya pada kegiatan Pengenalan Lingkungan Budaya dan Akademik (PLBA) yang diperuntukan bagi mahasiswa baru, guna memahami sistem belajar serta peraturan yang ada di Universitas Nasional.

Kegiatan PLBA tahun ajaran genap 2020/2021 yang akan dilaksanakan pada tanggal 20 Maret 2021, menjadi kedua kalinya dilaksanakan secara online. Segala persiapan dilakukan antara lain dengan diadakannya Training Public Speaking dan Teknis Zoom. Training ini diselenggarakan langsung oleh panitia PLBA yang ditujukan untuk tim pelaksana yang terdiri dari moderator, instruktur, pembawa acara, dan bidang acara PLBA.

Dengan dilaksanakannya training ini diharapkan para peserta training menjadi lebih handal sehingga dalam pelaksanaan kegiatan PLBA dapat lebih baik lagi. Panitia PLBA juga memantau dan menilai kinerja tim pelaksana karena kegiatan ini menjadi pintu awal bagi para mahasiswa baru mengenal kehidupan di Universitas Nasional.

Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Iskandar Fitri, S.T.,M.T. dalam sambutannya menyampaikan, “Ada seleksi petugas dengan kriteria seperti dari segi disiplin, segi dari sejauh mana dia bisa membawakan materi, dan seterusnya. Ketika nanti ada petugas yang lebih baik kita akan lakukan rolling,” tutur Prof. Iskandar pada hari Senin (8/3).

Training pertama dibawakan oleh Cut Dhien Shafina, S.Ikom., S.H., M.H., yang membahas terkait public speaking. Dalam training ini, Cut berinteraksi langsung dengan para peserta training sebagai salah satu bentuk praktek. Selain itu, Tjut juga memberikan poin penting yang harus disiapkan oleh tim pelaksana seperti materi yang sebaiknya dikemas dengan ringan dan teknis saat membawakan materi.
“Public speaking adalah praktek bukan teori. Terkait bagaimana dia (pemateri) bisa mendapatkan sesuatu hal untuk disampaikan kepada pendengarnya,” ujar Cut.

Selanjutnya, training kedua dibawakan oleh Indra Lukmana dengan memberikan arahan teknis penggunaan zoom. Dengan kegiatan yang berbasis online, training ini dirasa perlu untuk menghindari kesalahan teknis selama kegiatan PLBA berlangsung. Para peserta training juga membawa laptop untuk bisa langsung mempraktekkan.

Setelah itu, acara ditutup dengan foto bersama pelatih dan peserta training. Kegiatan ini dilaksanakan di ruang Aula, Universitas Nasional. (*ARS/MPR)

Dua Mahasiswa UNAS Terima Beasiswa Bank Shinhan Indonesia

Jakarta (UNAS) – Dua mahasiswa Universitas Nasional menerima beasiswa PT. Bank Shinhan Indonesia untuk tahun ajaran semester ganjil 2020/2021. Mereka adalah Budi Julian mahasiswa program studi sistem informasi dan Rizky Fardazilah Oktaviani mahasiswa program studi ilmu hukum. Beasiswa ini diberikan kepada mereka yang memiliki prestasi akademik maupun non akademik.

“Pemberian beasiswa ini diberikan kepada mahasiswa yang berprestasi baik secara akademik maupun non akademik dan hanya dialokasikan ke beberapa program studi saja,” ujar Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan Kamaruddin Salim, S.Sos.,M.Si. saat dihubungi via Whatsapp pada Kamis, (4/3).

Ia menambahkan bahwa biro administrasi kemahasiswaan membantu mengurus administrasi dan memberikan informasi kepada program studi untuk mengirimkan mahasiswa sesuai kriteria dan syarat yang telah ditentukan oleh PT. Bank Shinhan Indonesia.

Beasiswa ini merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Bank Shinhan Indonesia. Pemberian beasiswa dilakukan dengan bekerja sama dengan beberapa Universitas di Indonesia salah satunya yaitu dengan Universitas Nasional. Program Beasiswa ini juga merupakan bentuk kerja sama antara Universitas Nasional dan PT. Bank Shinhan Indonesia yang telah dilakukan pada tahun 2020. Program ini bertujuan dalam mendukung perkembangan pendidikan bagi para generasi muda yang berpotensial untuk memasuki perguruan tinggi dan menjadi calon masa depan di Indonesia.

Kamaruddin pun berharap melalui kerja sama ini, ke depan PT. Bank Shinhan Indonesia dapat kembali memberikan beasiswa para mahasiswa. “Untuk tahun berikutnya, kita berharap PT. Bank Shinhan Indonesia dapat kembali memberikan beasiswa kepada mahasiswa UNAS dan dapat ditambah kuota beasiswanya,” ucapnya.
Perencanaan program beasiswa ini berlangsung sejak Agustus 2020 antara pihak PT. Bank Shinhan Indonesia dengan Universitas Nasional. Proses seleksi dilakukan mulai 15 September 2020. Sementara, pendaftaran dan pengumpulan berkas di buka sejak 17 September 2020 sampai dengan 25 September 2020.

Adapun pendaftaran beasiswa dibuka untuk mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis, Fakultas Hukum dan Fakultas Teknologi Komunikasi dan Informatika. Sedangkan untuk syarat mendapatkan beasiswa dari PT. Bank Shinhan Indonesia yaitu mahasiswa aktif, minimal sedang studi semester 6 dan maksimal semester 8.

Proses pemberkasan berlangsung selama satu bulan dan berhasil menetapkan dua mahasiswa sebagai penerima beasiswa yaitu Budi Julian dengan IPK 3.89 dan Rizky Fardazilah Oktaviani dengan IPK 3.69. Adapun pemberian beasiswa ini dilakukan pada Selasa, 2 Maret 2021.
Penerima beasiswa Budi Julian mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas pemberian beasiswa dari PT. Bank Shinhan Indonesia. “Tentu saja bersyukur dan merasa terbantu. Karena ditetapkannya sebagai salah satu penerima beasiswa dari Bank Shinhan. Sehingga saya dapat meringankan biaya kuliah di masa pandemi yang sulit ini, Beasiswa ini sangat membantu untuk saya,” tutur pria kelahiran Padang 24 Juli 1996 itu.

Sementara itu, penerima beasiswa lainnya Rizky Fardazilah Oktaviani mengatakan bahwa ia tidak menyangka bisa mendapatkan beasiswa dari PT. Bank Shinhan Indonesia. Menurutnya, banyak mahasiswa lain yang juga mengajukan beasiswa tersebut. “Awalnya gak menyangka bisa lolos, karena dari awal banyak teman-teman yang mendaftarkan diri untuk ikut beasiswa ini. Tapi saya fikir gak ada salahnya buat dicoba dan ternyata alhamdulillah saya mendapat beasiswa tersebut,” ungkapnya.

Perempuan yang akrab disapa Lala itu berharap UNAS dan PT. Bank Shinhan Indonesia dapat terus bekerja sama kedepannya sampai ke tahun-tahun berikutnya. Agar membantu mahasiswa yang kurang mampu dalam membiayai pendidikan nya. “Juga semoga kedepannya UNAS menyelenggarakan banyak beasiswa-beasiswa lain yang dapat diikuti mahasiswa mahasiswi,” katanya. (*DMS/MPR)

UNAS Berkomitmen Bersama Untuk Berikan Informasi Data Klasterisasi

Jakarta (UNAS) – Demi menunjang kualitas kinerja perguruan tinggi di Indonesia, Pimpinan Universitas Nasional mengadakan rapat koordinasi kegiatan klasterisasi perguruan tinggi 2021 dengan mengajak seluruh ketua program studi yang ada di Universitas Nasional pada Selasa (9/3) di Aula Blok 1, Lt 3 UNAS. Rapat dipimpin langsung oleh Ketua Tim klasterisasi perguruan tinggi Prof. Dr. Eko Sugiyanto, M.Si dan Kepala Badan Penjaminan Mutu ( BPM) Universitas Nasional Dr. Erna Ermawati Chotim, M.Si.

Menurut Ernawati, Rapat Koordinasi Penyediaan Data dan Informasi Kegiatan Klasterisasi Perguruan Tinggi 2021 tersebut bertujuan mengajak seluruh civitas akademik UNAS untuk tetap berkomitmen memberikan informasi data yang berkaitan dengan klasterisasi perguruan tinggi. “Rapat terkait dengan satu program rutin dari DIKTI namanya klasterisasi perguruan tinggi, UNAS mengundang seluruh Ketua prodi yang ada di Universitas untuk berkomitmen bersama memberikan informasi data terkait klasterisasi perguruan tinggi supaya kinerja akademik Universitas Nasional tahun 2021 bisa meningkat”, jelasnya.

Dalam rapat tersebut, Ermawati menjelaskan bahwa rapat klasterisasi dilakukan untuk melengkapi prestasi UNAS yang pada tahun 2021 ini yang telah mendapatkan Qstar bintang 4. “ Rapat ini dilakukan juga untuk melengkapi prestasi kampus UNAS yang pada tahun ini 2021, sudah mengaktifkan dan mendapatkan Qstra bintang 4, dengan program ini yang dirancang oleh pimpinan Universitas Nasional dan seluruh civitasnya agar bisa mendorong semangat untuk mencapai bukan saja dilevel nasional namun bisa sampai level internasional,” terangnya.

Ia juga menambahkan, rapat klasterisasi menyangkut 23 indikator yang secara rutin dilakukan penarikan data oleh pihak DIKTI. “Dalam rapat ini membahas 23 indikator yang secara rutin dilakukan penarikan data oleh DIKTI dan setiap indikatornya bertambah atau berubah, dan ini merupakan tanggung jawab bersama antara prodi dan seluruh civitas terkait. Sehingga ini merupakan komitmen dan effort bersama” tambahnya.

Sementara itu, klasterisasi adalah untuk menyediakan landasan bagi pengembangan kebijakan pembangunan, pembinaan perguruan tinggi serta untuk mendorong perguruan tinggi dalam meningkatkan kualitas pelaksanaan tridharma perguruan tinggi secara berkelanjutan. Selain itu, klasterisasi perguruan tinggi berfungsi untuk menyediakan informasi kepada masyarakat umum tentang kualitas kinerja perguruan tinggi di Indonesia. (*TIN/MPR)

Universitas Nasional Raih Bintang 4 pada QS Stars University Rating System

Jakarta – Universitas Nasional (Unas) kembali torehkan prestasi dalam skala Internasional. Berdasarkan hasil dari final audit Quacquarelli Symonds (QS) Stars, Unas mendapatkan bintang 4 untuk keseluruhan dari masing-masing kategori yang dinilai.

QS merupakan lembaga internasional yang melakukan pemeringkatan seluruh Universitas di dunia. Penilaian yang diambil berdasarkan sistem evaluasi rating terkait inovasi, keterbukaan, layanan pendidikan yang meliputi penelitian, pengajaran, kebermanfaatan terhadap masyarakat sekitar (community service), dan juga terkait dukungan sumber daya.

Di dalam penilaiannya, Unas berhasil meraih bintang 5 yang mencangkup kategori teaching, online learning, dan inclusiveness. Bintang 4 diraih oleh kategori employability dan academic development. Sementara pada kategori internationalization, social responsibility, dan program strength yang diraih oleh Program Studi Manajemen, memperoleh bintang 3. Secara keseluruhan, Universitas Nasional mendapatkan penilaian bintang 4 dengan poin 588.

Merespon hal tersebut, Ketua Tim QS Stars Universitas Nasional, Dr. Erna Ermawati Chotim, M.Si menjelaskan, dari kategori tersebut Unas memperoleh nilai unggul dalam bidang pengajaran, kuliah online, dan inclusiveness berupa kontribusi Unas dalam memberikan bantuan ke berbagai pihak. Namun, terdapat pula beberapa catatan yang harus ditingkatkan kedepannya oleh Unas.

“Di samping beberapa keunggulan tersebut, Unas juga akan terus berupaya meningkatkan kategori lainnya seperti program internasional dan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dapat memberikan dampak langsung kepada masyarakat,” tambah Erna yang juga selaku Kepala Badan Penjaminan Mutu (BPM) Universitas Nasional.

Dia melanjutkan, rating internasional ini menjadi hal yang penting karena dapat menjadikan acuan bagi Unas untuk terus meningkatkan kualitas dengan proses pendidikan bertaraf internasional. Dengan harapan, seluruh civitas akademika bisa memperoleh manfaat yang lebih luas lagi.
“Selain itu, dengan memperoleh rating internasional maka setiap lulusan Unas dapat diakui dan berstandar internasional.

Hal ini juga menjadi kebanggaan bukan hanya bagi institusi, tetapi juga mahasiswa karena akan mempermudah mereka dalam melangkah ke dunia kerja,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Erna berharap, QS Star ini menjadi tangga proses internasionalisasi bagi Unas dalam mewujudkan strategi visi misi yang beriorientasi akreditasi internasional dan pengakuan secara global.

Erna juga menuturkan, pencapaian ini tidak terlepas dari keterlibatan semua unsur baik dari level pimpinan seperti Rektor, Wakil Rektor, Badan, Biro, Dosen, serta seluruh civitas akademika Universitas Nasional yang turut berpartisipasi dan mendukung keberhasilan ini.
Sebelumnya, enam tahun yang lalu kami telah berhasil meraih bintang 2 dari QS Star. Dan tahun ini menjadi terukir peningkatan besar bagi Universita Nasional dalam upaya mengoptimalkan kualitasnya berdasarkan skala internasional.

Pemeringkatan QS Star sendiri dilakukan dengan evaluasi berbagai indikator kinerja di beberapa kategori. Pemeringkatan dilakukan untuk memungkinkan institusi mampu mengetahui kekuatan mereka.

Dengan QS Stars, institusi diberikan peringkat bintang antara 0 dan 5+ secara keseluruhan, serta peringkat bintang antara 0 dan 5 di berbagai kategorinya. Hasil dari pemeringkatan ini berlaku selama tiga tahun. (NIS/MPR)

Memasuki Tahun Ajaran Baru, FTKI Lakukan Sosialisasi Pengisian KRS

JAKARTA (UNAS) – Memasuki tahun ajaran baru, Fakultas Teknologi, Komunikasi, dan Informatika (FTKI) Universitas Nasional (Unas) lakukan sosialisasi pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) kepada mahasiswa, pada Sabtu (20/02). Kegiatan ini dibagi menjadi dua sesi yakni sesi pagi untuk prodi Sistem Informasi, serta sesi siang untuk prodi Informatika.

Dalam sambutannya, Wakil Dekan FTKI, Dr. Fauziah, S. Kom,. MMSI. mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait persyaratan pengisian KRS, distribusi mata kuliah, serta pengetahuan terkait aplikasi pembimbing akademik.
“Melalui sosialisasi ini diharapkan mahasiswa akan paham bagaimana cara untuk memilih mata kuliah, memposting KRS, juga konsultasi dengan dosen Pembimbing Akademik (PA), sehingga perkuliahan dapat berjalan baik dan lancar,” jelasnya dalam pembukaan kegiatan.

Dalam paparannya, Dosen FTKI Dr. Agung Triayudi, S.Kom., M.Kom. mengatakan, adapun langkah dalam pengisian KRS bagi mahasiswa yaitu, melakukan pembayaran semester, mencetak Kartu Hasil Studi (KHS), pengisian KRS dengan panduan distribusi mata kuliah, serta melakukan bimbingan dengan dosen PA.
“Mahasiswa terlebih dahulu harus melakukan pembayaran semester dan menyerahkan bukti bayar ke biro administrasi keuangan, lalu mencetak KHS di sekretariat, menceklis mata kuliah yang sudah diambil berdasarkan panduan distribusi mata kuliah, serta mendiskusikan pengisian KRS tersebut dengan dosen PA,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Program Studi Informatika, Nurhayati S.Si., MTI. juga mengatakan, para dosen PA harus senantiasa membantu mengarahkan mahasiswa dalam memilih mata kuliah.
“Hal ini dilakukan dengan pertimbangan, jenis atau komposisi mata kuliah yang dipilih sesuai dengan kompetensi mahasiswa melalui sistem akademik online,” tegasnya.

Ia menambahkan, adapun hal yang harus diperhatikan mahasiswa dalam mendiskusikan pengisian KRS dengan dosen PA yaitu jumlah SKS yang diambil, daftar mata kuliah yang harus diambil tiap semester, serta memperhatikan beberapa mata kuliah wajib universitas.
Dilaksanakan secara virtual melalui zoom meeting, kegiatan ini dihadiri oleh kaprodi, sekprodi, dosen, staff, dan mahasiswa di lingkungan FTKI Unas. (*NIS/MPR UNAS)