Jakarta (UNAS) – Berdasarkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi No. 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM Dikti) bahwa sistem penjaminan mutu merupakan kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan. Dengan adanya peraturan tersebut, perlu diimplementasikan oleh seluruh perguruan tinggi.
Dalam kaitan ini, Universitas Nasional telah berkomitmen untuk menerapkan standar mutu perguruan tinggi secara konsisten dan berkesinambungan. Hal itu dibuktikan dengan menggelar bulan Audit Mutu Internal (AMI) sebagai salah satu implementasi SPM Dikti.
“ Komitmen penting SPMI Universitas Nasional lainnya diwujudkan dalam pelaksanaan AMI secara periodik dan terjadwal pada setiap akhir tahun terhadap seluruh unit kerja yang terdiri dari 31 program studi di lingkungan UNAS, 14 badan dan biro sebagai audit,” ujar Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Suryono Efendi, S.E., M.B.A., M.M., dalam sambutannya pada acara pembukaan bulan audit mutu internal dan peluncuran aplikasi e-monev Jumat, (26/11).
Ia menambahkan, AMI bukan hanya berupa formalitas tetapi juga merupakan sebuah acuan dalam penyelenggaraan tata kelola untuk memastikan pencapaian visi misi Universitas sesuai dengan prinsip-prinsip penjaminan mutu yang berbasis kepada proses dan perbaikan yang berkelanjutan. “ Konsistensi pelaksanaan AMI diharapkan dapat mengembangkan dan memperkuat budaya mutu di seluruh unit kerja di lingkungan Universitas Nasional, ” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Penjaminan Mutu Universitas Nasional Dr. Erna Ermawati Chotim, M.Si., mengatakan bahwa AMI sebagai salah satu siklus penting dalam Standar Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di lingkungan Universitas Nasional. Ia juga menyampaikan bahwa dengan pelaksanaan AMI ini Universitas Nasional berkomitmen penuh melaksanakan siklus Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan (PPEPP) secara berkelanjutan dimana tahap penetapan dan pelaksanaan sudah dilakukan melalui dokumen SPMI berupa standar dan manual mutu.
“ Pelaksanaan AMI ini sendiri merupakan tahap evaluasi yang akan dilanjutkan dengan tahap pengendalian dan diakhiri dengan tahap peningkatan berdasarkan rekomendasi perbaikan di tingkat pemimpin melalui laporan rapat tinjauan manajemen, ” jelas Erna.
Pada bulan audit mutu internal ini, nantinya akan diisi dengan berbagai kegiatan yaitu Pengisian Evaluasi Diri oleh Auditee, Audit Dokumen, Audit Lapangan, Laporan Tindak Lanjut, Laporan AMI dan Laporan Akhir. Kegiatan ini pun berlangsung mulai tanggal 15 November hingga 31 Desember 2021.
Peluncuran Aplikasi E-Monev
Bersamaan dengan pembukaan bulan audit mutu internal, Universitas Nasional meluncurkan secara resmi aplikasi E-Monev Sistem Monitoring Universitas Nasional (Simonas). Peluncuran dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Suryono Efendi, S.E., M.B.A., M.M.
Aplikasi yang diinisiasi oleh Badan Penjaminan Mutu (BPM) merupakan hasil kolaborasi dengan Badan Pengelola Sistem Informasi (BPSI). Aplikasi ini dirancang untuk mensistematiskan dan mengintegrasikan kebutuhan data monev internal di lingkungan Universitas Nasional sekaligus pemenuhan kebutuhan data untuk SPME (Sistem Penjaminan Mutu Eksternal) atau akreditasi nasional.
Suryono mengatakan bahwa adanya aplikasi simonas ini sebagai pendukung dalam memperoleh data yang akurat, valid, sistematis dan terintegrasi untuk memastikan bahwa SPME memenuhi penilaian unggul sebagai orientasi capaian untuk institusi maupun program studi. “ Sehingga untuk memenuhi kebutuhan SPMI dan SPME, Universitas Nasional telah membangun sebuah aplikasi E-Monev, ” pungkasnya.
Ia juga berharap agar kedepannya sistem ini mampu mempermudah, mensistematiskan, dan mengintegrasikan seluruh data-data terkait di seluruh unit kerja di lingkungan Universitas Nasional. Aplikasi yang berbasis E-Monev ini, kata Suryono, selanjutnya akan dikembangkan menjadi suatu aplikasi sistem manajerial yang bisa menjadi acuan bagi pimpinan di tingkat Universitas dalam pengambilan keputusan yang bersifat strategis.
Kepala Badan Penjaminan Mutu Universitas Nasional Dr. Erna Ermawati Chotim, M.Si., menuturkan bahwa secara bertahap akan mensistemastikan seluruh data sehingga Universitas Nasional memiliki pangkalan data internal yang siap untuk kebutuhan pelaporan SPME yang diperlukan baik pada tingkat program studi maupun institusi (Universitas Nasional).
“ Harapannya melalui konsistensi kita dalam menyelenggarakan siklus SPMI dan integrasi data melalui e-monev, Universitas Nasional dapat mencapai visi dan misinya menjadi Universitas unggulan di tingkat Nasional dan terekognisi di tingkat Internasional, ” tandasnya. (*DMS)
Jakarta (UNAS) – Menyadari pentingnya fungsi Audit Mutu Internal (AMI), Badan Penjaminan Mutu Universitas Nasional (BPM Unas) melaksanakan pelatihan Audit Internal Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari pada 27-28 September 2021, secara tatap muka di Aula Unas.
Pelatihan yang ditujukan bagi staf badan dan unit penjaminan mutu ini untuk meningkatkan kompetensi guna menjalankan sistem yang terintegrasi. Wakil Rektor Bidang Akademik Kemahasiswa dan Alumni (AKA) Unas Dr. Suryono Efendi, S.E., MBA., M.M., mengatakan bahwa tata kelola perguruan tinggi sekarang ini sudah berubah dan ini menjadi tantangan bahwa seluruh pembelajaran, asessmen serta akreditasi harus bisa dilakukan secara terintergrasi.
“Ke depan kita akan menciptakan suatu sistem yang terintegrasi baik program studi, fakultas maupun universitas. Kemudian BPM mengaudit semua kegiatan sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujar Suryono. Melalui kegiatan ini, Suryono berharap para peserta dapat memahami penilaian audit internal untuk selanjutnya melakukan penilaian audit di masing-masing unit termasuk program studi dan biro. Sehingga kerjasama sangat dibutuhkan dalam rangka menciptakan tata kelola perguruan tinggi yang baik.
Ketua BPM Unas Dr. Erna Ermawati Chotim, M.Si., turut menyampaikan bahwa dari waktu ke waktu BPM terus mencoba memperbaiki berbagai hal terkait dengan tata kelola serta melengkapi seluruh data-data mutu internal. Untuk itu performa serta kompetensi serta kemampuan peserta ditingkatkan melalui kegiatan ini.
“Tujuan dari penyelenggaraan workshop ini adalah sebagai bagian dari proses regenerasi auditor mutu internal di Universitas Nasional. Kemudian juga workshop ini bertujuan untuk bisa menghasilkan auditor mutu internal kita yang tentu saja kompeten yang memahami tentang siklus SPMI, memahami siklus SPME, dan juga kemudian professional dalam melakukan AMI,” jelas Erna.
Seperti yang disampaikan Wakil Rektor AKA Unas, Erna kembali menekankan bahwa saat ini sudah dirancang sistem informasi agar memudahkan pencarian data untuk kepentingan akreditasi maupun klasterisasi. Namun, ia juga mengingatkan dibutuhkan konsistensi dan komitmen untuk mencapai sistem yang terintegrasi. “Aplikasi itu hanya sekedar satu media saja. Kemudian media itu hanya akan optimal membantu kita apabila kita konsisten untuk berkomitmen mengisi,” tutur Erna.
Pelatihan ini didampingi langsung oleh fasilitator dari LLDikti yaitu Ir. Desiana Vidayanti, MT., dan Sri Hesti, S.I.Kom., M.I.Kom. Kegiatan pada hari pertama diisi oleh Desiana untuk mengulas materi serta menambah pengetahuan yang dimiliki oleh peserta. Sedangkan pada hari kedua, selain materi dibawakan oleh Sri, peserta juga melaksanakan praktek langsung dengan studi kasus data yang sudah dipersiapkan. Kemudian hasil audit dipresentasikan untuk memperoleh review dari para fasilitator.
Pada akhir pelatihan, Desiana mengapresiasi dan terkesan atas antusias, kesungguhan serta kegigihan para peserta selama dua hari mengikuti kegiatan. Ia berharap selepas pelatihan, para auditor baru ini dapat terus mengawal target-target yang ingin dicapai oleh Unas. (*ARS)
Jakarta (UNAS) – Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Nasional (FBS UNAS) melakukan penandatanganan nota kerja sama dengan Hankuk University Of Foreign Studies Korea pada Jumat, (16/4). Kerja sama ini tertuang dalam Memorandum of Agreement (MoA) yang dilakukan oleh Dekan Fakultas Bahasa dan Sastra Drs. Somadi, M.Pd. dan Direktur Jenderal KF Global E-School untuk Pendidikan Bahasa Korea Hankuk University Of Foreign Studies Dr. Yong, Heo. Kerja sama ini dilakukan terkait dengan peningkatan pembelajaran bahasa korea di UNAS.
“Kerja sama ini merupakan kesepakatan bersama antara Fakultas Bahasa dan Sastra dengan Hankuk University Of Foreign Studies Korea tentang pembelajaran bahasa korea di Universitas Nasional,” ujar Dekan Fakultas Bahasa dan Sastra Drs. Somadi, M.Pd. dalam keterangannya di Ruang Korean Culture Center UNAS.
Ia menambahkan bahwa melalui kerja sama ini memungkinkan para dosen Hankuk University untuk memberikan pembelajaran bahasa korea bagi mahasiswa UNAS. Selain itu, lanjut Somadi, nantinya pembelajaran juga akan dilengkapi oleh fasilitas pendukung berupa bahan ajar seperti buku dan pen audio.
Lebih lanjut, Ia juga menjelaskan bahwa kerja sama ini juga memungkinkan dilakukan nya pertukaran mahasiswa dengan sistem transfer kredit dan juga pertukaran dosen serta melakukan penelitian dan publikasi bersama. Ia juga mengatakan bahwa kerja sama ini dapat mendukung program kampus merdeka dan merdeka belajar di UNAS. “Jadi pembelajaran ini tidak sekedar bahasa korea tetapi akan dijadikan sebagai bagian dari kurikulum itu (kampus merdeka) kemudian dimasukkan kedalam SKS pembelajaran,” katanya.
Untuk program pembelajaran bahasa korea dari kerja sama ini, UNAS memberikan kesempatan bagi para mahasiswa dari berbagai fakultas dan prodi untuk mengikuti program ini. Selama satu semester mahasiswa akan mempelajari bahasa dan budaya Korea. Setelah selesai, mahasiswa akan diseleksi dan dikirim ke Korea untuk belajar lebih lanjut di Hankuk University Of Foreign Studies atau program yang berbasis pembelajaran korean selama dua bulan.
Sementara itu, Kepala Divisi Kerjasama Luar Negeri KKI UNAS Dra. Inez Sapteno, M.A. mengatakan bahwa kesepakatan ini merupakan bentuk keberlanjutan kerja sama antara UNAS dengan Hankuk University Of Foreign Studies yang telah terjalin sejak 2011. Ia melanjutkan bahwa dengan kegiatan belajar bahasa dan budaya korea ini dapat memfasilitasi minat dari mahasiswa UNAS yang ingin belajar ke Korea.
Inez pun berharap kerja sama ini dapat terus berkembang dan dilanjutkan dengan studi-studi lain serta pertukaran mahasiswa dan dosen. “Jadi tidak berhenti dalam pengajaran bahasa korea saja tapi mungkin dengan pertukaran mahasiswa, mahasiswa UNAS pergi ke Hankuk Of Foreign Studies begitupun sebaliknya. Juga dosen-dosen bisa mengajar di sana begitu juga sebaliknya itu yang kita harapkan sehingga dapat memperkuat berbagai macam kerja sama baik untuk mahasiswa maupun dosen,” tuturnya. (*DMS/MPR)
Jakarta (UNAS) – Menjadi kebanggaan bagi Perguruan Tinggi melihat lulusannya mampu memiliki sederet prestasi serta menjadi sosok yang dapat menginspirasi bagi orang lain. Salah satunya, Alumni Fakultas Biologi Universitas Nasional (UNAS), Ahmad Baihaqi yang berkesempatan diwawancara oleh penerbit koran harian Kompas. Pria yang akrab dipanggil Abay ini masuk ke dalam rubrik Sosok yang terbit pada hari Senin (26/4/2021) dengan judul Kesetiaan untuk Keanekaragaman Hayati.
Ketertarikan Abay pada keanekaragaman hayati muncul saat ia mengemban masa studi S1 di Fakultas Biologi UNAS angkatan 2011. Melalui mata kuliah Biologi Konservasi, ia juga mendapatkan bimbingan dari para dosen. “Yang mengena, ibaratnya yang membimbing sehingga isu-isu terkait kelestarian keanekaragaman hayati menarik untuk lebih fokus ada bapak Dr. Tatang Mitra Setia, M.Si., bapak Drs. Imran SL Tobing, M.Si., dan ibu Dr. Sri Suci Atmoko,” ujar Abay.
Saat diwawancara oleh tim Humas UNAS, Abay menyampaikan bahwa keanekaragaman hayati memiliki peran penting terhadap keseimbangan ekosistem yang juga akan berpengaruh bagi manusia. “Kalau tidak terjadi keseimbangan, nantinya yang mendapat dampaknya adalah manusia. Contoh, adanya tikus di lahan pertanian dapat dikontrol oleh burung hantu sehingga tetap bisa panen. Itu justru untuk manusia sangat penting dan juga lingkungan, maka dari itu perlu hidup harmonis dengan keanekaragaman hayati,” jelasnya.
Setelah lulus S1 di tahun 2015, Abay melanjutkan S2 di Program Studi Magister Biologi UNAS pada tahun 2016–2019. Di tengah masa kuliahnya, tahun 2014, Abay sudah aktif mengikuti kegiatan di luar kampus untuk mendalami ketertarikannya terhadap keanekaragaman hayati. Melalui kegiatan Biodiversity Warriors (BW) angkatan pertama yang diadakan oleh Yayasan Kehati, Abay aktif dalam setiap kegiatan.
Pada tahun 2015 ia dipercaya untuk menjadi Koordinator Capture Nature BW Kehati untuk mendata, mendokumentasi, dan mengidentifikasi potensi flora dan fauna di Ruang Terbuka Hijau Jakarta. Dari situ, Abay beserta tim yang salah satunya juga berkolaborasi dengan Fakultas Biologi UNAS telah menghasilkan buku bertajuk Geledah Jakarta, Menguak Potensi Keanekaragaman Hayati Ibu Kota.
Melalui keaktifan dan kecintaannya terhadap keanekaragaman hayati, pada tahun 2017, Abay beralih dari volunteer menjadi mentor. Sebagai staf Education and Outreach Yayasan Kehati, ia aktif membimbing mahasiswa pada program konservasi alam serta menjadi pembicara webinar untuk mengangkat isu terkait.
Sebagai penggerak pelestarian keanekaragaman hayati, Abay berharap semakin banyak masyarakat terutama generasi muda yang mau mengenal dan melestarikan keanekaragaman hayati. “Sebenarnya keanekaragaman hayati ada di sekitar kita, tidak hanya di hutan, tapi di dalam piring bahkan baju yang kita pakai dari kapas itu adalah keanekaragaman hayati. Tapi belum banyak orang yang aware. Nah ini penting banget untuk generasi muda untuk ikut mengarus utamakan isu-isu pelestarian keanekaragaman hayati secara berkelanjutan,” tuturnya.
Selain itu, Abay juga memotivasi para mahasiswa untuk tidak hanya berfokus pada bidang akademik namun juga mengimbangi dengan kegiatan yang dapat mendalami hard skill dan soft skill, pengaplikasian ilmu, dan memperluas jaringan. “Untuk karir itu nilai akademik penting tetapi kegiatan di luar kelas itu juga sangat penting untuk jaringan teman-teman saat nanti berkarya setelah jenjang perkuliahan karena harus seimbang nilai akademik dan kegiatan di luar kelas,” tutup Abay saat mengakhiri wawancara. (*ARS/MPR)
Jakarta (UNAS) – Peran Perguruan Tinggi sangat penting untuk mencetak para lulusan terbaik. Tidak hanya dibuktikan dengan nilai namun juga kompetensi untuk turut berperan dalam pembangunan bangsa. Universitas Nasional terus menyiapkan diri untuk menerapkan program Kemendikbud, Merdeka Belajar,Kampus Merdeka (MBKM) yang akan diberlakukan mulai Semester Ganjil 2021/2022.
Tim Implementasi MBKM Universitas Nasional menyelenggarakan roadshow coaching clinic kurikulum MBKM dan pembuatan CPL-OBE (Capaian Pembelajaran Lulusan – Outcome Based Education). Kegiatan ini ditujukkan untuk masing-masing Fakultas pada hari Senin-Jumat (24-28/5/2021).
Coaching ini sebagai tindak lanjut dari kebutuhan para dosen karena masih diperlukan pemahaman dalam merancang dan mengimplementasikan kurikulum yang akan menjadi dasar untuk mengembangkan masing-masing program studi. Seperti yang disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Universitas Nasional, Dr. Suryono Efensi, S.E., MBA, MM.,. “ Mudah-mudahan dari pertemuan ini tidak ada bias terhadap pemahaman kurikulum MBKM. Program selanjutnya adalah membuat, mengevaluasi, atau menyempurnakan kurikulum MBKM beserta CPL-nya,” kata Suryono.
Saat implementasi kurikulum MBKM, setidaknya ada 8 skema pembelajaran yang dapat dipilih yaitu program magang, proyek di desa, pertukaran pelajar, penelitian, wirausaha, proyek independen, proyek kemanusiaan, dan mengajar di sekolah. “Lalu ke depannya kita akan memfasilitasi mahasiswa untuk bisa kuliah 20 SKS di program studi yang berbeda dalam satu perguruan tinggi dan 40 SKS di luar perguruan tinggi,” tambah Suryono saat memberikan sambutan pada pelaksanaan coaching yang bertempat di Ruang Seminar Selasar lantai 3, Universitas Nasional.
Narasumber pada pelaksanaan coaching hari Jumat (28/5), mengundang Dr. Heni Jusuf, S.Kom, M.Kom., yang juga sebagai dosen Fakultas Teknik & Sains Universitas Nasional. Ia menekankan bahwa kurikulum yang akan diterapkan harus disesuaikan juga dengan capaian profesi para lulusan. (*ARS/MPR)
Jakarta (UNAS) – Di tengah pandemi Covid-19, UMKM masih dipercaya mampu membantu ekonomi Indonesia bangkit. UMKM juga memberikan kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja. Maka dari itu dibutuhkan peran stakeholder untuk mendukung tumbuhnya wirausaha baru maupun mempertahankan yang sudah ada. Salah satunya dengan pelaksanaan pelatihan yang dibutuhkan dalam kewirausahaan.
P3M (Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Motivasi Kewirausahaan Saat Pandemi Covid-19, Bagi UMKM, Koperasi, dan Para Pendidik. Penyelenggaraan kegiatan dapat terlaksana atas kerja sama Universitas Nasional dengan Muamalat Institute.
Kegiatan ini dilaksanakan secara daring pada hari Selasa (8/6) dengan mengundang dua keynote speaker dan tiga narasumber serta dihadiri oleh setidaknya 100 peserta. Pada kesempatan pertama, Pendiri Bank Muamalat yang juga Wakil Ketua Baznas Dr. Zainulbahar Noor, S.E., M.Ec., menyampaikan bahwa motivasi kewirausahaan adalah sesuatu yang mutlak dan di dalamnya ada peran dari zakat.
“Seminar ini sangat penting karena dengan seminar ini bisa kita lihat apa yang bisa kita lakukan sesuai dengan judulnya. Covid-19 membuat menjadi beban dan harus diatas dengan pemanfaatan zakat,” imbuh Zainulbahar yang juga menyampaikan program Baznas terkait perbantuan modal usaha.
Selanjutnya, Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional Prof. Dr. Maswadi Rauf, M.A., memaparkan bahwa dalam berwirausaha dibutuhkan nalar yang mempunyai kemampuan untuk merubah diri sendiri. “Wirausaha adalah sarana untuk maju, selama dia punya nalar dia punya potensi untuk memajukan dirinya,” tuturnya.
Ia juga berharap kerjasama ini bisa dikembangkan lebih lanjut dalam berbagai macam kegiatan. Terkait dengan kepentingan Universitas Nasional sebagai lembaga pendidikan tinggi dan Muamalat Institute sebagai lembaga yang bergerak di bidang perbankan dan ingin mengembangkan sumber daya manusia di Universitas Nasional.
Mengundang praktisi wirausaha, Pemilik Azzura Honey Corp Drg. Deden Edi, M.M., membahas mengenai peluang usaha saat Covid-19 karena menurutnya ini menjadi hal yang penting bagaimana kita memanfaatkan masa Covid-19 ini menjadi sesuatu yang baik. “Bisnis dulu berbasis modal, sekarang berbasis kolaborasi. Jadi hampir semua usaha bagian dari kolaborasi,” ujarnya.
Deden menekankan bahwa dengan kolaborasi siapapun dapat berwirausaha. Dengan adanya kolaborasi, para pengusaha baik yang lama maupun pengusaha yang muda dapat menciptakan akses pasar sendiri dan bagaimana meningkatkan kemampuan dalam memasarkan produk tersebut.
Sejalan juga seperti yang disampaikan juga oleh Executive Director Muamalat Institute Anton Hardianto mengenai kolaborasi. Menurutnya kolaborasi menjadi kata kunci yang menarik dalam berwirausaha saat ini. “Kata kunci kolaborasi. Supplier dan buyer, yang namanya bisnis di dewasa ini harus berkolaborasi jadi ada di peron yang sama,” kata Anton.
Anton juga memaparkan data bahwa UKM memiliki kontribusi sebanyak 60% terhadap PDB (Produk Domestik Bruto). Sehingga menurut Anton dibutuhkan pula dukungan dari stakeholder untuk mendorong produktifitas UKM agar dapat maju. Hal ini juga mampu menimbulkan multiple effect pada peningkatan nasional.
Tentu dalam berwirausaha tidak hanya perihal angka dan data namun juga etika dalam berwirausaha. Seperti yang disampaikan oleh Wakil Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional Dr. Firdaus Syam, M.A., bahwa spirit kepercayaan dan kejujuran harus ditanamkan dari diri wirausahawan.
Selain itu, Firdaus juga mengingatkan bahwa dalam mengembangkan wirausaha dibutuhkan proses. “Karena memang wirausaha adalah suatu proses. Dari sikap seseorang dengan ketekunannya, dengan jiwa berkorbannya, dengan jiwa pahlawannya. Mampu menggerakan segenap potensi energi dia yang disalurkan ke dalam bentuk usaha baik dalam bentuk barang dan jasa yang memberikan keuntungan dan produktifitas,” jelas Firdaus.
Materi yang disampaikan ini saling bersinergi untuk dapat memotivasi tumbuhnya kepercayaan diri dalam berwirausaha. Kepala P3M Universitas Nasional, Dr. Robi Nurhadi, M.Si.,selaku moderator juga menyampaikan harapan atas terselenggaranya kegiatan ini, agar dapat memberikan satu kontribusi yang berbeda dengan pelatihan motivasi yang lain. “Bismillah, Universitas Nasional melalui Pascasarjana dan Muamalat Institure sebagai penyelenggara atas kegiatan ini ingin menduduki kontribusinya terhadap persoalan yang selama ini sedang kita hadapi terkait dengan Covid-19”, ujar Robi. (*ARS/MPR)