Showing 4 Result(s)

Jelang PLBA, UNAS Adakan Training Public Speaking

Jakarta (UNAS) – Saat ini, hampir seluruh kegiatan atau program universitas dilakukan secara online. Salah satunya pada kegiatan Pengenalan Lingkungan Budaya dan Akademik (PLBA) yang diperuntukan bagi mahasiswa baru, guna memahami sistem belajar serta peraturan yang ada di Universitas Nasional.

Kegiatan PLBA tahun ajaran genap 2020/2021 yang akan dilaksanakan pada tanggal 20 Maret 2021, menjadi kedua kalinya dilaksanakan secara online. Segala persiapan dilakukan antara lain dengan diadakannya Training Public Speaking dan Teknis Zoom. Training ini diselenggarakan langsung oleh panitia PLBA yang ditujukan untuk tim pelaksana yang terdiri dari moderator, instruktur, pembawa acara, dan bidang acara PLBA.

Dengan dilaksanakannya training ini diharapkan para peserta training menjadi lebih handal sehingga dalam pelaksanaan kegiatan PLBA dapat lebih baik lagi. Panitia PLBA juga memantau dan menilai kinerja tim pelaksana karena kegiatan ini menjadi pintu awal bagi para mahasiswa baru mengenal kehidupan di Universitas Nasional.

Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Iskandar Fitri, S.T.,M.T. dalam sambutannya menyampaikan, “Ada seleksi petugas dengan kriteria seperti dari segi disiplin, segi dari sejauh mana dia bisa membawakan materi, dan seterusnya. Ketika nanti ada petugas yang lebih baik kita akan lakukan rolling,” tutur Prof. Iskandar pada hari Senin (8/3).

Training pertama dibawakan oleh Cut Dhien Shafina, S.Ikom., S.H., M.H., yang membahas terkait public speaking. Dalam training ini, Cut berinteraksi langsung dengan para peserta training sebagai salah satu bentuk praktek. Selain itu, Tjut juga memberikan poin penting yang harus disiapkan oleh tim pelaksana seperti materi yang sebaiknya dikemas dengan ringan dan teknis saat membawakan materi.
“Public speaking adalah praktek bukan teori. Terkait bagaimana dia (pemateri) bisa mendapatkan sesuatu hal untuk disampaikan kepada pendengarnya,” ujar Cut.

Selanjutnya, training kedua dibawakan oleh Indra Lukmana dengan memberikan arahan teknis penggunaan zoom. Dengan kegiatan yang berbasis online, training ini dirasa perlu untuk menghindari kesalahan teknis selama kegiatan PLBA berlangsung. Para peserta training juga membawa laptop untuk bisa langsung mempraktekkan.

Setelah itu, acara ditutup dengan foto bersama pelatih dan peserta training. Kegiatan ini dilaksanakan di ruang Aula, Universitas Nasional. (*ARS/MPR)

Dua Mahasiswa UNAS Terima Beasiswa Bank Shinhan Indonesia

Jakarta (UNAS) – Dua mahasiswa Universitas Nasional menerima beasiswa PT. Bank Shinhan Indonesia untuk tahun ajaran semester ganjil 2020/2021. Mereka adalah Budi Julian mahasiswa program studi sistem informasi dan Rizky Fardazilah Oktaviani mahasiswa program studi ilmu hukum. Beasiswa ini diberikan kepada mereka yang memiliki prestasi akademik maupun non akademik.

“Pemberian beasiswa ini diberikan kepada mahasiswa yang berprestasi baik secara akademik maupun non akademik dan hanya dialokasikan ke beberapa program studi saja,” ujar Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan Kamaruddin Salim, S.Sos.,M.Si. saat dihubungi via Whatsapp pada Kamis, (4/3).

Ia menambahkan bahwa biro administrasi kemahasiswaan membantu mengurus administrasi dan memberikan informasi kepada program studi untuk mengirimkan mahasiswa sesuai kriteria dan syarat yang telah ditentukan oleh PT. Bank Shinhan Indonesia.

Beasiswa ini merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Bank Shinhan Indonesia. Pemberian beasiswa dilakukan dengan bekerja sama dengan beberapa Universitas di Indonesia salah satunya yaitu dengan Universitas Nasional. Program Beasiswa ini juga merupakan bentuk kerja sama antara Universitas Nasional dan PT. Bank Shinhan Indonesia yang telah dilakukan pada tahun 2020. Program ini bertujuan dalam mendukung perkembangan pendidikan bagi para generasi muda yang berpotensial untuk memasuki perguruan tinggi dan menjadi calon masa depan di Indonesia.

Kamaruddin pun berharap melalui kerja sama ini, ke depan PT. Bank Shinhan Indonesia dapat kembali memberikan beasiswa para mahasiswa. “Untuk tahun berikutnya, kita berharap PT. Bank Shinhan Indonesia dapat kembali memberikan beasiswa kepada mahasiswa UNAS dan dapat ditambah kuota beasiswanya,” ucapnya.
Perencanaan program beasiswa ini berlangsung sejak Agustus 2020 antara pihak PT. Bank Shinhan Indonesia dengan Universitas Nasional. Proses seleksi dilakukan mulai 15 September 2020. Sementara, pendaftaran dan pengumpulan berkas di buka sejak 17 September 2020 sampai dengan 25 September 2020.

Adapun pendaftaran beasiswa dibuka untuk mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis, Fakultas Hukum dan Fakultas Teknologi Komunikasi dan Informatika. Sedangkan untuk syarat mendapatkan beasiswa dari PT. Bank Shinhan Indonesia yaitu mahasiswa aktif, minimal sedang studi semester 6 dan maksimal semester 8.

Proses pemberkasan berlangsung selama satu bulan dan berhasil menetapkan dua mahasiswa sebagai penerima beasiswa yaitu Budi Julian dengan IPK 3.89 dan Rizky Fardazilah Oktaviani dengan IPK 3.69. Adapun pemberian beasiswa ini dilakukan pada Selasa, 2 Maret 2021.
Penerima beasiswa Budi Julian mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas pemberian beasiswa dari PT. Bank Shinhan Indonesia. “Tentu saja bersyukur dan merasa terbantu. Karena ditetapkannya sebagai salah satu penerima beasiswa dari Bank Shinhan. Sehingga saya dapat meringankan biaya kuliah di masa pandemi yang sulit ini, Beasiswa ini sangat membantu untuk saya,” tutur pria kelahiran Padang 24 Juli 1996 itu.

Sementara itu, penerima beasiswa lainnya Rizky Fardazilah Oktaviani mengatakan bahwa ia tidak menyangka bisa mendapatkan beasiswa dari PT. Bank Shinhan Indonesia. Menurutnya, banyak mahasiswa lain yang juga mengajukan beasiswa tersebut. “Awalnya gak menyangka bisa lolos, karena dari awal banyak teman-teman yang mendaftarkan diri untuk ikut beasiswa ini. Tapi saya fikir gak ada salahnya buat dicoba dan ternyata alhamdulillah saya mendapat beasiswa tersebut,” ungkapnya.

Perempuan yang akrab disapa Lala itu berharap UNAS dan PT. Bank Shinhan Indonesia dapat terus bekerja sama kedepannya sampai ke tahun-tahun berikutnya. Agar membantu mahasiswa yang kurang mampu dalam membiayai pendidikan nya. “Juga semoga kedepannya UNAS menyelenggarakan banyak beasiswa-beasiswa lain yang dapat diikuti mahasiswa mahasiswi,” katanya. (*DMS/MPR)

UNAS Berkomitmen Bersama Untuk Berikan Informasi Data Klasterisasi

Jakarta (UNAS) – Demi menunjang kualitas kinerja perguruan tinggi di Indonesia, Pimpinan Universitas Nasional mengadakan rapat koordinasi kegiatan klasterisasi perguruan tinggi 2021 dengan mengajak seluruh ketua program studi yang ada di Universitas Nasional pada Selasa (9/3) di Aula Blok 1, Lt 3 UNAS. Rapat dipimpin langsung oleh Ketua Tim klasterisasi perguruan tinggi Prof. Dr. Eko Sugiyanto, M.Si dan Kepala Badan Penjaminan Mutu ( BPM) Universitas Nasional Dr. Erna Ermawati Chotim, M.Si.

Menurut Ernawati, Rapat Koordinasi Penyediaan Data dan Informasi Kegiatan Klasterisasi Perguruan Tinggi 2021 tersebut bertujuan mengajak seluruh civitas akademik UNAS untuk tetap berkomitmen memberikan informasi data yang berkaitan dengan klasterisasi perguruan tinggi. “Rapat terkait dengan satu program rutin dari DIKTI namanya klasterisasi perguruan tinggi, UNAS mengundang seluruh Ketua prodi yang ada di Universitas untuk berkomitmen bersama memberikan informasi data terkait klasterisasi perguruan tinggi supaya kinerja akademik Universitas Nasional tahun 2021 bisa meningkat”, jelasnya.

Dalam rapat tersebut, Ermawati menjelaskan bahwa rapat klasterisasi dilakukan untuk melengkapi prestasi UNAS yang pada tahun 2021 ini yang telah mendapatkan Qstar bintang 4. “ Rapat ini dilakukan juga untuk melengkapi prestasi kampus UNAS yang pada tahun ini 2021, sudah mengaktifkan dan mendapatkan Qstra bintang 4, dengan program ini yang dirancang oleh pimpinan Universitas Nasional dan seluruh civitasnya agar bisa mendorong semangat untuk mencapai bukan saja dilevel nasional namun bisa sampai level internasional,” terangnya.

Ia juga menambahkan, rapat klasterisasi menyangkut 23 indikator yang secara rutin dilakukan penarikan data oleh pihak DIKTI. “Dalam rapat ini membahas 23 indikator yang secara rutin dilakukan penarikan data oleh DIKTI dan setiap indikatornya bertambah atau berubah, dan ini merupakan tanggung jawab bersama antara prodi dan seluruh civitas terkait. Sehingga ini merupakan komitmen dan effort bersama” tambahnya.

Sementara itu, klasterisasi adalah untuk menyediakan landasan bagi pengembangan kebijakan pembangunan, pembinaan perguruan tinggi serta untuk mendorong perguruan tinggi dalam meningkatkan kualitas pelaksanaan tridharma perguruan tinggi secara berkelanjutan. Selain itu, klasterisasi perguruan tinggi berfungsi untuk menyediakan informasi kepada masyarakat umum tentang kualitas kinerja perguruan tinggi di Indonesia. (*TIN/MPR)

Universitas Nasional Raih Bintang 4 pada QS Stars University Rating System

Jakarta – Universitas Nasional (Unas) kembali torehkan prestasi dalam skala Internasional. Berdasarkan hasil dari final audit Quacquarelli Symonds (QS) Stars, Unas mendapatkan bintang 4 untuk keseluruhan dari masing-masing kategori yang dinilai.

QS merupakan lembaga internasional yang melakukan pemeringkatan seluruh Universitas di dunia. Penilaian yang diambil berdasarkan sistem evaluasi rating terkait inovasi, keterbukaan, layanan pendidikan yang meliputi penelitian, pengajaran, kebermanfaatan terhadap masyarakat sekitar (community service), dan juga terkait dukungan sumber daya.

Di dalam penilaiannya, Unas berhasil meraih bintang 5 yang mencangkup kategori teaching, online learning, dan inclusiveness. Bintang 4 diraih oleh kategori employability dan academic development. Sementara pada kategori internationalization, social responsibility, dan program strength yang diraih oleh Program Studi Manajemen, memperoleh bintang 3. Secara keseluruhan, Universitas Nasional mendapatkan penilaian bintang 4 dengan poin 588.

Merespon hal tersebut, Ketua Tim QS Stars Universitas Nasional, Dr. Erna Ermawati Chotim, M.Si menjelaskan, dari kategori tersebut Unas memperoleh nilai unggul dalam bidang pengajaran, kuliah online, dan inclusiveness berupa kontribusi Unas dalam memberikan bantuan ke berbagai pihak. Namun, terdapat pula beberapa catatan yang harus ditingkatkan kedepannya oleh Unas.

“Di samping beberapa keunggulan tersebut, Unas juga akan terus berupaya meningkatkan kategori lainnya seperti program internasional dan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dapat memberikan dampak langsung kepada masyarakat,” tambah Erna yang juga selaku Kepala Badan Penjaminan Mutu (BPM) Universitas Nasional.

Dia melanjutkan, rating internasional ini menjadi hal yang penting karena dapat menjadikan acuan bagi Unas untuk terus meningkatkan kualitas dengan proses pendidikan bertaraf internasional. Dengan harapan, seluruh civitas akademika bisa memperoleh manfaat yang lebih luas lagi.
“Selain itu, dengan memperoleh rating internasional maka setiap lulusan Unas dapat diakui dan berstandar internasional.

Hal ini juga menjadi kebanggaan bukan hanya bagi institusi, tetapi juga mahasiswa karena akan mempermudah mereka dalam melangkah ke dunia kerja,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Erna berharap, QS Star ini menjadi tangga proses internasionalisasi bagi Unas dalam mewujudkan strategi visi misi yang beriorientasi akreditasi internasional dan pengakuan secara global.

Erna juga menuturkan, pencapaian ini tidak terlepas dari keterlibatan semua unsur baik dari level pimpinan seperti Rektor, Wakil Rektor, Badan, Biro, Dosen, serta seluruh civitas akademika Universitas Nasional yang turut berpartisipasi dan mendukung keberhasilan ini.
Sebelumnya, enam tahun yang lalu kami telah berhasil meraih bintang 2 dari QS Star. Dan tahun ini menjadi terukir peningkatan besar bagi Universita Nasional dalam upaya mengoptimalkan kualitasnya berdasarkan skala internasional.

Pemeringkatan QS Star sendiri dilakukan dengan evaluasi berbagai indikator kinerja di beberapa kategori. Pemeringkatan dilakukan untuk memungkinkan institusi mampu mengetahui kekuatan mereka.

Dengan QS Stars, institusi diberikan peringkat bintang antara 0 dan 5+ secara keseluruhan, serta peringkat bintang antara 0 dan 5 di berbagai kategorinya. Hasil dari pemeringkatan ini berlaku selama tiga tahun. (NIS/MPR)